REVIEW
Perbanyakan melalui
kultur in-vitro diharapkan dapat memperbanyak tanaman anggrek dalam
jumlah besar, homogen dan bermutu, sehingga masyarakat dapat menikmati nilai
estetika yang tinggi dari masing-masing anggrek hutan Sumatera Utara. Oleh
karena itu, penelitian “Perbanyakan Beberapa Species Anggrek Hutan Langka
Sumatera Utara Melalui Kultur In Vitro” dilaksanakan dengan tujuan untuk
memperoleh formulasi media dan kaedah yang sesuai untuk menginduksi pertumbuhan
dan perkembangan beberapa anggrek hutan langka
Sumatera Utara yang berkualitas
baik, seragam setiap species, pertumbuhannya cepat dan diperoleh dalam jumlah
yang besar dan sekaligus sebagai alternatif pemecahan mengatasi kepunahan
spesies anggrek hutan.
Bahan
eksplan (Anggrek) yang dikoleksi dari hutan Taman Wisata Alam Sibolangit (TWA),
Cagar Alam (CA) Sibolangit, dan Tangkahan (Bahorok). Alat yang digunakan dalam
penelitian antara lain becker glass, cawan petri, autoklaf, laminar air flow
cabinet, timbangan analitik, magnetic stirer dan lain-lain.
Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non
faktorial dengan setiap kombinasi perlakuan terdiri dari 10 eksplan (unit) per
ulangan. Parameter yang diamati adalah persentase eksplan membentuk protokorm,
jumlah tunas, panjang tunas. Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini
adalah modifikasi media padat Murashige and Skoog (MS) (M1 = 1/3
konsentrasi dari NH4NO3 (Amonium nitrat) dan KNO3 (Potassium nitrat); M2 = 2/3
konsentrasi dari NH4NO3 dan KNO3; M3 = 3/3 konsentrasi dari NH4NO3 dan KNO3; M4
= 4/3 konsentrasi dari NH4NO3 dan KNO3 dikombinasikan dengan pemberian BAP
(6-Benzylaminopurine) dengan tingkat konsentrasi yang berbeda (B0 = 0,0 mg/l;
B1 = 0,5 mg/l; B2 = 1,0 mg/l; B3 = 2,0 mg/l).
Penyiapan dan
sterilisasi eksplan dilakukan dengan mengambil eksplan dari sel meristem
(daerah pada ujung tanaman kira-kira sebesar 0,1-0,5 mM) dan tunas aksil (tunas
samping, yang terdapat pada ketiak daun) dengan panjang 10 cm atau kurang
dengan pisau steril. Selanjutnya eksplan dicuci dengan air mengalir selama 30
menit. Tunas yang telah dibuang daunnya dicelupkan dalam alcohol 70% dan dimasukkan
dalam gelas piala steril yang berisi larutan Clorox 30% (satu bagian Clorox dan
empat bagian aquadest), selama 5-7 menit kemudian dibilas dengan aquadest.
Setelah dibilas, eksplan dimasukkan lagi dalam larutan Clorox lain dengan
konsentrasi 10%. Rendam eksplan dalam larutan ini selama lima menit, bilas tiga
kali dalam aquadest steril sambil dikocok. Untuk mengambil eksplan dari larutan
pencuci, gunakan pinset steril. Pada induksi tunas, eksplan yang telah
disterilkan diletakkan dalam petridish steril berdiameter 12 cm. Eksplan
kemudian diiris-iris antara dua buku dengan menggunakan pisau steril. Mata
tunas aksil terdapat pada buku dengan posisi selang seling. Tiap bagian diambil
dengan pinset steril dan dimasukkan secara hati-hati kedalam media. Pada
induksi akar planlet terbaik yang dihasilkan dari induksi tunas, kemudian
diperbanyak (subkultur) pada media dengan kombinasi perlakuan yang terbaik pada
eksperimen induksi tunas. Setelah tiga minggu eksplan diambil untuk dilakukan
pengakaran ke dalam media ½ MS (½ konsentrasi hara makro) dengan mengurangkan
kadar sukrosa menjadi 10 gram per liter media dengan pemberian IBA (3-Indolebutyric
Acid) 0,5 mg/l. Parameter yang diamati adalah persentase tunas membentuk
akar, jumlah akar, panjang akar. Waktu yang diperlukan untuk induksi akar yaitu
21 hari.
Hasil yang diperoleh
dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Kombinasi modifikasi media kultur
yang mengandung 1/3 konsentrasi NH4NO3 dan KNO3 dengan 1 mg/l BAP adalah
merupakan kombinasi terbaik untuk kaedah regenerasi tunas anggrek liar Sumatera
Utara. Kaedah regenerasi pokok anggrek yang telah dilaksanakan merupakan kaedah
yang potential untuk menghasilkan mutu bibit tanaman dan juga potensial untuk
pelaksanaan transformasi genetik anggrek.
SUMBER : PERBANYAKAN BEBERAPA SPECIES ANGGREK HUTAN LANGKA SUMATERA UTARA MELALUI KULTUR IN VITRO Yusnidar Tanjung, Bambang Anggono Iriawan, Rino PS Agronomi, Fakultas Pertanian, Univ Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan
No comments:
Post a Comment