Pages

Pages

29 June 2012

PERBANYAKAN BEBERAPA SPECIES ANGGREK HUTAN LANGKA SUMATERA UTARA MELALUI KULTUR IN VITRO


REVIEW
Perbanyakan melalui kultur in-vitro diharapkan dapat memperbanyak tanaman anggrek dalam jumlah besar, homogen dan bermutu, sehingga masyarakat dapat menikmati nilai estetika yang tinggi dari masing-masing anggrek hutan Sumatera Utara. Oleh karena itu, penelitian “Perbanyakan Beberapa Species Anggrek Hutan Langka Sumatera Utara Melalui Kultur In Vitro” dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh formulasi media dan kaedah yang sesuai untuk menginduksi pertumbuhan dan perkembangan beberapa anggrek hutan langka

22 June 2012

Uji Kadar Kolesterol Total Serum


Uji Kadar Kolesterol Total Serum
12.1          Tujuan
Untuk menentukan kadar kolesterol total dalam serum.

12.2          Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam penentuan kadar bilirubin baik bilirubin total atau bilirubin direct yaitu Liberman-Burchard.

12.3          Prinsip Pemeriksaan
Kolesterol merupakan sterol yang paling banyak terdapat dalam badan manusia, terutama pada otak, jaringan syaraf, cairan empedu dan darah. Senyawa ini merupakan penyusun utama batu empedu. Kolestrol banyak dijumpai pada lemak binatang, tetapi tidak pernah ditemukan pada lemak tumbuhan. Tumbuhan mempunyai sterol yang disebut fitosterol.

Uji Kadar Kreatinin Serum : Metode Jaffe


Uji Kadar Kreatinin Serum : MetodeJaffe
11.1          Tujuan
Untuk menetapkan kadar kreatinin pada serum atau plasma jernih

11.2          Metode yang Digunakan
Metode Jaffe

11.3          Prinsip Pemeriksaan
Reaksi antara kreatinin dengan asam pikrat dalam suasana basa akan membentuk kompleks kreatinin pikrat yang berwarna kuning jingga yang kadarnya dapat diukur dengan spektrofotometer visible pada panjang gelombang 545 nm.

Uji Kadar Ureum Serum : Metode Bertholet


 Uji Kadar Ureum Serum : MetodeBertholet
10.1          Tujuan
Menetapkan kadar ureum dalam serum atau plasma dengan metode Bertholet.

10.2          Metode yang Digunakan
Metode Bertholet

10.3          Prinsip Pemeriksaan
Urea dalam sampel dengan bantuan enzim urease akan menghasilkan amonia dan karbondioksida. Setelah dicampur dengan pereaksi I dan II akan terjadi reaksi yang menghasilkan suatu kompleks yang absorbansinya akan diukur dengan spektrofotometer UV-Vis.
Urea adalah molekul kecil dengan struktur kimia sebagai berikut :
                                                                          O
Urea berdifusi bebas masuk ke dalam cairan intrasel dan ekstrasel.

Uji Kadar Glukosa Darah : Metode O-Toluidin


 Uji Kadar Glukosa Darah : MetodeO-Toluidin
9.1              Tujuan
Untuk menetapkan kadar glukosa dalam darah dengan cara O-Toluidin

9.2              Metode yang Digunakan
Metode O-Toluidin

9.3              Prinsip Pemeriksaan
Secara garis besar ada dua cara penetapan kadar glukosa darah dalam kimia klinik, yaitu cara kimiawi dan cara enzimatik. Metode yang paling banyak digunakan saat ini adalah metode enzimatik. Metode enzimatik dapat menggunakan beberapa enzim seperti enzim heksokinase, enzim glukosa oksidase, dan enzim glukosa dehidrogenase.

Tes Glukosa Urine : Fehling & Benedict


1.      Tes Glukosa Urine : Fehling &Benedict
8.1              Tujuan
Untuk memeriksa adanya kandungan glukosa dalam sampel urine.

8.2              Metode yang Digunakan
Tes glukosa urine dilakukan dengan menggunakan metode fehling.

8.3              Prinsip Pemeriksaan
Dalam suasana alkali, glukosa mereduksi kupri menjadi kupro kemudian membentuk Cu2O yang mengendap dan berwarna merah. Intensitas warna merah dari ini secara kasar menunjukkan kadar glukosa dalam urine yang diperiksa.

Uji Kadar Bilirubin Total & Direk : Metode Jendrassik & Grof


7.1              Tujuan
1. Untuk menentukan total bilirubin di dalam serum.
2. Untuk menentukan kadar direct bilirubin di dalam serum uji.

7.2              Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam penentuan kadar bilirubin baik bilirubin total atau bilirubin            direct yaitu Jendrassik & Grof.

Uji Kadar γ-Globulin : Metode Biuret


1.      Uji Kadar γ-Globulin : Metode Biuret
6.1            Tujuan
Untuk menentukkan kadar gamma globulin dalam darah dengan metode Biuret.

6.2            Metode yang Digunakan
Metode Biuret

6.3            Prinsip Pemeriksaan
Reagen biuret bereaksi dengan gamma globulin (protein) melalui ikatan peptide dan membentuk kompleks berwarna violet. Intensitas warna yang dihasilkan sebanding dengan kadar gamma globulin dalam sampel. Intensitas warna diukur dengan metode kalorimetri menggunakan spektrofotometer.

Uji Kadar Albumin Serum : Metode Biuret


Uji Kadar Albumin Serum : Metode Biuret
5.1              Tujuan
Untuk mengetahui kadar albumin dalam serum atau plasma degan metode biuret
5.2              Metode yang Digunakan
 
5.3              Prinsip Pemeriksaan
Serum atau plasma yang mengandung albumin bila direaksikan dengan pereaksi biuret maka akan terbentuk kompleks berwarna biru atau ungu yang dapat diukur absorbansinya dengan spektrofotometri visible pada panjang gelombang 540-546 nm. Pada praktikum ini, panjang gelombang yang digunakan adalah 546 nm.

Uji Kadar Total Protein Serum : Metode Biuret


  Uji Kadar Total Protein Serum : Metode Biuret
4.1              Tujuan
Untuk mengetahui kadar protein dalam serum/plasma dengan menggunakan metode biuret.

4.2              Metode yang Digunakan

4.3              Prinsip Pemeriksaan
Terbentuknya senyawa kompleks berwarna ungu antara protein dalam serum/plasma dengan reagen biuret. Semakin pekat warna ungu yang dihasilkan maka kandungan protein yang terdapat dalam serum/plasma akan semakin tinggi. Kompleks yang terbentuk adalah kompleks koordinasi antara ion Cu2+ dengan gugus –CO dan –NH dari rantai peptide protein.

Uji Kuantitatif Protein Urine : Tes Esbach


 Uji Kuantitatif Protein Urine : Tes Esbach
3.1              Tujuan
Untuk mengetahui angka protein loss dalam urin dengan metode Esbach.

3.2              Metode yang Digunakan
Tes Esbach

3.3              Prinsip Pemeriksaan
Asam pikrat dapat mengendapkan protein dan endapan ini dapat diukur secara kuantitatif.

KIMIA KLINIK Uji Kualitatif Protein Dalam Urine


1.      Uji Kualitatif Protein Dalam Urine
2.1              Tujuan
Untuk mengetahui ada atau tidaknya protein dalam urin dengan metode tes rebus dan tes carik celup urine.

2.2              Metode yang Digunakan
Tes Rebus dan Tes Carik Celup Urine

2.3              Prinsip Pemeriksaan
Uji kualitatif protein dalam urine dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu tes rebus, reaksi heller, dan dengan SSA (sulfosalicylic acid).

KIMIA KLINIK Pemeriksaan Sampel Urin (Organoleptis, Berat Jenis, pH)


1.      Pemeriksaan Sampel Urin (Organoleptis, Berat Jenis, pH)
1.1              Tujuan
Untuk mengetahui organoleptis, berat jenis, dan pH dari urin sampel

1.2              Prinsip Pemeriksaan
1.2.1        Organoleptis Urine
a.      Warna Urin
Urin normal yang baru dikeluarkan tampak jernih sampai sedikit berkabut dan berwarna kuning oleh pigmen urokrom dan urobilin. Intensitas warna sesuai dengan konsentrasi urine; urin encer hamper tidak berwarna, urin pekat berwarna kuning tua atau sawo matang.
Kelainan pada warna, kejernihan, dan kekeruhan dapat mengindikasikan kemungkinan adanya infeksi, dehidrasi, darah di urin (hematuria), penyakit hati, kerusakan otot atau eritrosit dalam tubuh. Obat-obatan tertentu dapat mengubah warna urin. Beberapa keadaan yang menyebabkan warna urin adalah :

9 June 2012

KIMIA KLINIK RAPID TEST UNTUK KOLESTEROL


Definisi Umum
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 % dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20 % sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel dan membuat hormon- hormon tertentu. Bila kolesterol di dalam tubuh berlebihan, maka kolesterol akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah yang disebut sebagai plak aterosklerosis. Kondisi ini bila semakin bertambah parah dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Kadar kolesterol total yang ideal adalah 140-200 mg/dL atau kurang. Jika kadar kolesterol total mendekati 300 mg/dL, maka resiko terjadinya serangan jantung adalah lebih dari 2 kali. Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut Lipoprotein, yang dapat dianggap sebagai ‘pembawa’ (carier) kolesterol dalam darah (Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan dan Kesehatan, 2009).

PENETAPAN TOTAL PROTEIN SERUM DENGAN METODE BIURET


I.                   Prinsip
Prinsip penetapan kadar protein dalam serum dengan metode Biuret adalah pengukuran serapan cahaya kompleks berwarna ungu dari protein yang bereaksi dengan pereaksi biuret dimana, yang membentuk kompleks adalah protein dengan ion Cu2+ yang terdapat dalam pereaksi biuret dalam suasana basa. Semakin tinggi intensitas cahaya yang diserap oleh alat maka semakin tinggi pula kandungan protein yang terdapat di dalam serum tersebut.

SINOPSIS 1-16 COOL GUYS HOT RAMEN | FREE OST MP3 | ALL STAR | WALLPAPER


Sinopsis Drama Korea Cool Guys Hot Ramen Episode 1-16 Lengkap ---Drama Korea Cool Guys Hot Ramen ini juga memiliki judul lain yaitu Flower Boy Ramen Shop. Drama korea bergenre Komedi Romantis ini dibintangi oleh aktor korea yang sedang naik daun, Jung Il-woo. Beberapa drama korea yang diperankannya selalu meledak dipasaran, seperti 49 Days, My Fair Lady, The Moon That Embraces the Sun, dan tentunya Drama Korea Cool Guys Hot Ramen.

PEMERIKSAAN ALBUMIN DALAM SERUM DENGAN METODE BCG (Bromocerol Green)


I.                   Prinsip
Prinsip penetapan kadar gula darah dengan O-toluidin adalah berdasarkan pada pengendapan protein darah dengan asam trikloroasetat. Pada saat dipusingkan akan terlihat bagian yang mengendap, bagian tersebut adalah protein darah dan cairan yang ada di atas bagian yang mengendap mengandung gula yang akan diperiksa dengan menambahkan o-toluidin dalam asam asetat glasial, lalu dipanaskan. Saat dipanaskan, gula akan berkonjugasi dengan o-toluidin dalam asetat panas dengan memberikan warna biru kehijauan. Kemudian absorbansinya dapat diukur pada spektrofotometer UV-Vis untuk dihitung kadar glukosa dalam darah (Widowati dkk, 1997).

ETNOFARMASI TARU PRAMANA | TANAMAN OBAT | USADA TRADISIONAL


1.      Tutuh atau pepeh
Berbentuk cairan sari pati, pengolahannya: segala ramuan diambil sari patinya, dengan memeras bahan-bahanya, jika bahan keras digiling. Campur sedikit dengan air, remas-remas diperas dan disaring. Juga mungkin berupa minyak hasil gorengan bahan, tergantung petunjuk pengobatan. Cara pemakaiannya: diteteskan pada telinga atau hidung atau keduanya (Sutara dan Kriswiyanti,  2007).
2.      Boreh
Boreh dapat disamakan dengan parem, berbentuk serbuk halus, dalam penggunaannya dicampur dengan cairan (air, cuka, arak atau alcohol/ditentukan). Cara membuat adalah bahan-bahan dihaluskan tidak perlu diperas kemudian dicampur dengan cairannya. Aturan pemakaiannya: selesai diolah langsung diparemkan pada anggota badan, tidak dibagian perut. Kadang sebelum digunakan didadah atau dipanaskan terlebih dahulu (Sutara dan Kriswiyanti,  2007).

8 June 2012

MONOGRAFI PARAFIN, MICONAZOLE, GENTAMICIN, HIDROKORTISON


1. PARAFIN
Sinonim :
Hard wax; paraffinum durum; paraffinum solidum; paraffin wax.
Formula empiris dan berat molekul :
Parafin adalah campuran murni dari hidrokarbon padat jenuh dengan formula umum CnH2n+n dan diperoleh dari petroleum atau pecahan minyak.  
Fungsi :
Basis salep; agen pengkaku/pengental
Penggunaan pada formulasi atau teknologi :

NEFROPATI DIABETIK SEBAGAI KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS


2.1. Definisi
Nefropati diabetik adalah sindrom klinis pada pasien diabetes melitus yang ditandai dengan albuminuria menetap (>300 mg/24 jam) pada minimal dua kali pemeriksaan dalam kurun waktu 3 sampai 6 bulan yang berhubungan dengan peningkatan tekanan darah dan penurunan LFG (laju filtrat glomerulus).1,2
Mikroalbuminuria didefinisikan sebagai ekskresi albumin lebih dari 30 mg per hari dan dianggap sebagai prediktor penting untuk timbulnya nefropati diabetik.1

PEMERIKSAAN SAMPEL SERUM | UJI KADAR GLUKOSA : METODE O- TOLUIDIN


a.       Tujuan Praktikum
Tujuan dari pemeriksaan serum tersebut adalah untuk mengukur kadar glukosa darah dengan cara membandingkan larutan standart dan larutan sample (serum) pasien
b.      Metode yang digunakan
Prinsip metode ini adalah glukosa bereaksi dengan O-toluidin dalam asam asetat panas dan menghasilkan senyawa berwarna hijau yang dapat ditentukan secara fotometer. Penentuan glukosa dengan O-toluidin dapat digunakan untuk bahan sampel yang dideproteinisasi maupun yang tidak dideproteinisasi.