PROSES PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN SENDIRI
Ø INTERNALISASI
Proses panjang sejak ia dilahirkan sampai ia (individu) hampir meninggal, di mana ia belajar menanamkan dalam kerpribadiannya segala perasaan (sedih, bahagia, benci, kasih sayang, harga diri, rasa malu, rasa bersalah, dsb. ) hasrat ( survive, meniru, hasrat untuk tahu, , nafsu, serta emosi yg diperlukan sepanjang hidupnya.. Semua itu dipelajarari melalui proses mental yang kemudian ditanamkan dalam kepribadiannya menjadi milik individu.
Ø SOSIALISASI
Proses belajar kebudayaan dalam hubungannya dengan sistem sosial kemasyarakatan . Individu dari masa kanak-kanak, remaja, dewasa hingga tua belajar pola-pola tindakan dalam hubungan pergaulan dengan segala macam individu sekelilingnya yang menduduki berbagai macam peranan sosial (kedudukan dan peranan) yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan masyarakat keluarga, lingkungan banjar, desa, atau masyarakat bangsa. Ia terus belajar untuk menyesuaikan perilakunya dengan segala aturan kebudayaan dan adat-istiadat yang lazim ada dalam masyarakat. Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan social ybs.
Ø ENKULTURASI (PEMBUDAYAAN)
Individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma dan peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses enkulturasi sudah mulai dalam alam pikiran warga masyarakat, mula-mula dari orang- orang di lingkungan keluarga, kemudian dari teman pergaulannya, dan dari keramaian (masyarakat luas) Seringkali ia belajar dengan meniru saja berbagai macam tindakan setelah perasaan dan nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakannya meniru itu telah diinternalisasikan dalam kepribadiannya. Dengan berkali-kali meniru, maka tindakannya menjadi suatu pola yang mantap, dan norma yang mengatur tindakannya dibudayakan (institutionalized). Ia yakin adat atau nilai budaya yang diperlajarinya itu benar, baik dan bermanfaat.
DINAMIKA KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
Dinamika budaya dan masyarakat sangat ditentukan oleh kebutuhan hidup manusia
( kebutuhan dasar/biologis dan nonbiologis)
Pekermbangannya tersebut sangat tergantung pada
– Perkembangan fisik dan mental
– Kondisi lingkungan alam
– Kontak dan komunikasi social dan budaya antarsuku bangsa yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda;
Note:
Kontak dan komuniaksi sosial dan budaya dan interaksi dengan alam dapat menimbulkan inovasi budaya/sosial, akulturasi budaya, asimilasi, yang mengarah ke kemajuan hidup atau bahkan dapat menimbulkan konflik (peperangan) yang mengguncang dan merugikan kehidupan manusia dan budayanya.
DINAMIKAN BUDAYA DAN MASYARAKAT PRASEJARAH
PERUBAHAN FISIK DAN MENTAL MANUSIA
• Teori Evolusi Darwin : Teori adaptasi lingkungan melalui seleksi alam Natural Selection (aktivitas evolusi dari homo erectus menjadi homo sapiens diprakirakan terjadi sekitar 500.000 – 34.000 tahun silam)
• Perubahan Fisik dan Biologis Manusia
• Pergeseran cara bergerak dari Kuadrupedal (berjalan dg 4 kaki ) menjadi bipedal ( berjalan dengan dua kaki) ; Munculnya bipedalisme membebaskan anggota badan bagian depan sebagai penahan beban badan, yang kemudian berkembang membantunya menjadi alat untuk bekerja;
• Perubahan volume otak : ( 900 cc – 1350 cc) ( Sumber : Richard Leakey:2003 : Asal Usul Manusia)
- Homo Erectus (Paleoanthropos)
Muncul pada kala Pleistosen ( 3 juta – 10 tahun silam)
• Australopitecus, Pithecanthropos Erectus, Meganthropus Paleojavanicus (Java), Homo Neandertal (di Eropa), Homo Hobilis (di Afrika), Homo Pekinensis( di China). Evolusi diprakirakan bergerak (berawal) dari Afrika (dari lembah Olduvai (2 juta tahun silam)
Ciri-ciri anatomis :
• perawakan gempal
• Batok kepala panjang dan rendah
• dahi sempit
• dinding tengkorak tebal
• volume otak ( 750 - 900 CC)
• rahang agak menjorok
• tulang rongga mata bagian atas agak menonjol
2. Homo Modern (Homo Sapiens)
Muncul pada kala Holocen
• volume otak ( 1.350 CC – 2000 CC)
• tubuhnya kurang gempal dan kurang berotot,
• wajahnya lebih rata
• batok kepalanya lebih tinggi dan bulat,
• dinding tengkorak lebih tipis
Homo Modern (Homo Sapiens)
Muncul pada kala Holocen
• volume otak ( 1.350 CC – 2000 CC)
• tubuhnya kurang gempal dan kurang berotot,
• wajahnya lebih rata
• batok kepalanya lebih tinggi dan bulat,
• dinding tengkorak lebih tipis
Homo Sapiens Modern (Homo Sapiens Sapiens) :
yaitu manusia dengan kemahiran teknologis dan inovasi, kecakapan artistic, kesadaran mawas diri dan rasa moral
Kini di Bumi berkembang tiga kelompok besar jenis Ras Homo Sapiens :
• Mongoloid (Austonesia)
• Kaukasoid
• Negroid
Homo Sapiens Modern (Homo Sapiens Sapiens) :
yaitu manusia dengan kemahiran teknologis dan inovasi, kecakapan artistic, kesadaran mawas diri dan rasa moral
Kini di Bumi berkembang tiga kelompok besar jenis Ras Homo Sapiens :
• Mongoloid (Austonesia)
• Kaukasoid
• Negroid
Pembagian Zaman Berdasarkan Peralatan Teknologis dan Kehidupan Sosial Ekonomi
1. Tree Age System (C.J. Thomson) : Pembagian Zaman Berdasarkan Model Peralatan Teknologi (Batu, Perunggu, Besi)
(1) zaman batu:
• paleolithik/batu tua (zaman batu dipangkas) ( 70.000 BC – 10.000 BC atau dan berlangsung selama 60.000 tahun );
• Mesolithik (intermedier antara Paleo dg mesolithik), ( 9000 BC- 7000 BC );
• neolithik/ batu muda (zaman batu diupam); ( 6000 BC – 4.500 BC);
• Masa Megalithik( Batu Besar) : pemujaan thd arwah leluhur sangat menonjol
(2) Zaman Logam ( 3000 BC – 500 BC)
• Tembaga, perunggu, dan zaman besi
2. Model Sosial Ekonomi :
S. Nilsson (Swedia)(1834) berdasarkan studi komperatif etnografis membuat periodisasi yg menekankan pada ciri mata pencaharian hidup . Ia menyatakan , manusia prasejarah menjalani 4 tingkat kehidupan :
• tingkat liar (berburu, meramu, mengail ikan);( kehidupan berburu sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologis, sosial, dan teritorial)= Paleolithik
• tingkat nomad (menggembala);= Mesolithik
• tingkat agrikultur; =Neolithik
• tingkat peradaban = (Megalitihik dan Logam)
B. PERKEMBANGAN BUDAYA DAN MASY MODERN (ZAMAN SEJARAH)
Ø Discovery
Ø Invention
Ø innovasi
Menurut HG Bernett (ahli Antropologi) yang sering mendorong (memotivasi) terjadinya penemuan, yaitu dari warga yang pada awalnya tidak terpandang (kelompok deviants). Faktor lain yang memotivasi :
• kesadaran individu adanya kekurangan-kekurangan dlm kebudayaan mereka;
• Keinginan untuk mencapai mutu yang lebih tinggi;
• Adanya system yang merangsang sebagai insentif (kehormatan, kedudukan, harta, dsb);
• Adanya krisis dalam masyarakat ;( Koentjaraningrat 1990);
NOTE :
1. TAHAPAN REVOLUSI BUDAYA MANUSIA
v REVOLUSI NEOLITIK (Revolusi I)
v REVOLUSI INDUSTRI ( ABAD XVIII M ) (Revolusi II)
v REVOLUSI GELOMBANG III ( Alvin Tofler dg bukunya : The Third Wave) : yaitu munculnya 4 Jenis Teknologi Yang Memegang Peranan Penting Dalam Kehidupan Manusia , yaitu :
v Teknologi Mikroeletronika;
v Teknologi energi alternative;
v Aeronautika, dan
v Bioteknologi ;
FRED HOYLE menyatakan :
Tiga keperluan esensial manusia untuk mendukung prestasi intelektual, yaitu :
• Kecukupan keberadaan makanan;
• Waktu luang dan stabilitas social;
• Komunikasi yang baik dan lancar;
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM
MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan Hidup ( UU Pengelolaan Lingkungan Hidup No 23 Th 1997) :
Kesatuan ruang dengan semua benda.keadaan, daya dan mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan serta kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Konsep sentral LH yaitu ekologi.
Ekologi adl ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan sesamanya, dan dengan benda-benda abiotik di sekitarnya,
3 Komponen Utama Lingkungan Hidup :
Ø A (abiotik),
Ø B (biotik), dan
Ø C (culture) (Ekologi Manusia= Ekologi Budaya)
Ekologi Manusia = Ekologi Budaya
(M.T.Zen, 1981, J. Steward,1955):
adl cabang dari ekologi yg menelaah pengaruh hubungan timbal balik antara kegiatan manusia dg lingk, atau kajian kehidupan budaya manusia dalam hub (hub dialektik atau kausalita)dg lingkungan alam di sekitarnya ;
MODEL KOMPLEKS EKOLOGI MANUSIA ( DUNCAN,1959)
E (ENVIRONMENT) |
P(POPULATION) |
T (TECHNOLOGY) |
O (ORGANIZATION)) |
Pokok Kajian Ekologi Manusia/Budaya( Parsudi Suparlan, 1980):
1) masalah-masalah sumberdaya dan lingk, cara manusia menanggapi masalah lingk;
2) Masalah efisiensi pemanfaatan sumberdaya yang mencakup energi;
(J. Steward,1955): tekanan inti ekologi manusia yaitu Adaptasi Manusia dengan Lingk. Menurut cultural materialism atau aliran positivisme), kebudayaan khususnya tekno-ekonomi, merupakan salah satu media atau alat adapatsi manusia thd lingk.Perilaku manusia dikendalikan oleh prasyarat kebutuhan protein dan energi atau faktor-faktor alamiah lain. Hal ini dikritik oleh penganut teori relativisme budaya, yaitu materialisme cendrung mereduksi nilai dan makna budaya
Adaptasi Lingkungan :
Adaptasi lingkungan dapat dikatakan sbg cara mahluk hidup untuk menanggulangi atau mengatasi masalah lingkungan. Karena terdapat berbagai jenis masalah lingk dan tanggapan, maka adaptasi dpt dikatakan sbg suatu proses kompromi. Tanggapan yg berbeda thd suatu masalah yg sama bisa melahirkan bentuk budaya yg berbeda (cultural diversity) atau bahkan dpt memunculkan konflik yg dpt mengurangi keberhasilan adaptasi tsb.
Adaptasi Lingkungan (Rappaport, 1971):
Suatu proses dari mahluk hidup (kelompok mahluk hidup) untuk mengubah keadaan-keadaan, struktur atau susunan mereka secara responsif, memelihara keseimbangan (homeostatis) di dalam dan di antara mereka sendiri, pada fluktuasi lingkungan jangka pendek dan perubahan susunan atau struktur lingkungan mereka dalam jangka panjang.
Adaptasi yg dilakukan manusia sifatnya berbeda dg mahluk hidup lain (fauna/flora), karena dilakukan secara sadar dan aktif dlm memilih sbh keputusan sbg usaha penyesuaian, sedangkan mahluk lain melakukan secara ”alamiah” atau instinktif.
Arus energy, materi, dan informasi |
Manusia (system social) |
Seleksi dan adaptasi |
System biofisik alam (ekosistem |
Arus energy, materi, informasi |
Keluaran sistem sosial lain Keluaran ekosistem lain
(Rambo, 1983)
“ ada signifikasi khusus dg aspek visual alam”, yaitu :
a) jika lingk alam membangkitkan rasa hormat dlm keindahannya atau manakutkan dlm kekuatan merusaknya, maka ia berkembang melebihi imajinasinya;
b) jika alam kurang hebat, maka suatu kecerdasan yg lebih rasional akan menang
Bakker,S.J., 1989:
“ alam sekitar tdk hanya memberikan corak lahir kpd kebudayan, melainkan juga mempengaruhi pola pikiran, menentukan perasaan, perangai dan kesenian. Lebih lanjut dinyatakan, dalam daerah sukar atau banyak tantangan alam, kebudayaan merupakan simbiose antara manusia dan alam. Faktor-faktor kebudayaan membentangkan interaksi dan interplay antara manusia dan alam yg begitu kompleks.
• BERBAGAI ALIRAN EKOLOGI
1) . Natural Determinism ( abad XIX): C. Darwin, Ratzel,Wiliam Morris, W. Davis , dsb.)
2) . Cultural Determinism (abad XX)
3) . Possibilism (abad XX) (Julian H. Steward, R.A. Rappaport,dsb)
Ekopopulisme : memusatkan perhatian pada daerah-daerah dg sejarah pemukiman yg setua usia manusia dg demografi dan ekonomi yg relatif stabil, hanya sedikit campur tangan dari luar.
1) Ekopopulis Kuat ( Strong Ecopopulism): menenkankan pentingnya pengalaman2 orang lokal dan inovasi-inovasi keliru yg diperkenalkan dari luar. Berkaitan dg lingk tekanan kajian diletakkan pada pentingnya pengetahuan lama yg diwariskan dari generasi ke generasi (etnoscience). Hal ini bisa merupakan pengetahuan rakyat tt tanah, tetumbuhan, satwa, perilaku iklim, hama dan penyakit, atau pengatahuan yg tersurat dlm syair-syair lagu, peribahasa , dan cerita-cerita. Atau pengtahuan yg dimiliki para pakar lokal spt para peracik obat-obatan, pawang hujan, dan pemipin upacara suci; Menurut aliran ini, dunia luar sering dipandang sbg ancaman yg tdk boleh dipercaya begitu saja;
2) Ekopopulis lemah (Weak Ecopopulism): memandang pength rakyat sama pentingnya dg pength modern yg disebut dg pengetahuan ilmiah. Robert Chambers (pengikut ekopopulis), memandang para petani adl para ilmuwan.Dlm aliran ini tidak lagi memandang perbedan pengetahuan ilmiah modern dg pengetahuan rakyat (etnosain) sbg sst yg sahih Dlm riset perlu ada pencangkokan pengetahuan shg gagasan inovati,f termasuk beberapa gagasan ilmiah modern yg telah diubah-sesuaikan untuk membangun kebenaran. Pemikiran ini dibangun berlandaskan filsafat dari sutau kepercayaan kuat thd kemampuan rakyat untuk melakukan inovasi ( Ton Dietz,1996).
Lingkungan hidup perseptual manusia dpt dibagi menjadi 3 komponen alam ,yaitu:
1) alam profan atau alam duniawi ( Abiotik, biotik dan kultur);
2) Alam magis
3) Alam ke-Tuhan-an
Ditinjau dr segi perilaku, alam duniawi adl alam yg dikuasai oleh manusia dg tarap ilmu dan teknologi tertentu; alam magis adl alam yg belum dikuasai oleh manusia dg tarap ilmu dan teknologi tertentu; dan alam ke-Tuhan-an adl alam yg tdk dapat dikuasai manusia krn keterbatasan kemampuannya ( A. Adi Sukadana, 1983: 81);
STRUKTUR ALAM SEMESTA: dari
Wakil kemuliaan, surgawi, supranatural, dewa, suprahuman, kebajikan |
Human, kesadaran, logika, nafsu, dsb |
Wakil kegelapan, neraka, subhuman, infrahuman, syetan, busuk, kotor/leteh, dsb |
MANUSIA DAN SANITASI LINGKUNGAN
INPUT DAN PROSES |
HASIL AKHIR |
HASIL ANTARA |
MENUJU
Keadaaan Lingkungan |
DERAJAT KESEHATAN |
MORBIDITAS |
1.Pelayanan Kesehatan 2.Sumberdaya Kesehatan 3.Manajemen Kesehatan 4‘Kontribusi Sektor2 Terkait |
1.Pelayanan Kesehatan 2.Sumberdaya Kesehatan 3.Manajemen Kesehatan 4‘Kontribusi Sektor2 Terkait |
MORTALITAS |
Sikap dan Perilaku Hidup Masyarakat |
Akses & Mutu Pelayan Kesehatan |
STATUS GIZI |
0 comments:
Post a Comment