5 December 2010

MATERI Ilmu Sosial Budaya

PROSES PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN  SENDIRI
Ø      INTERNALISASI
                Proses panjang sejak ia dilahirkan  sampai ia (individu)  hampir meninggal, di mana ia belajar menanamkan dalam kerpribadiannya segala perasaan (sedih, bahagia, benci, kasih sayang, harga diri, rasa malu, rasa bersalah, dsb. )  hasrat ( survive, meniru, hasrat untuk tahu, , nafsu, serta emosi yg diperlukan sepanjang hidupnya.. Semua itu dipelajarari melalui proses mental yang kemudian  ditanamkan  dalam kepribadiannya menjadi milik individu.
Ø      SOSIALISASI
                                Proses belajar kebudayaan dalam hubungannya dengan sistem sosial kemasyarakatan . Individu dari masa kanak-kanak, remaja, dewasa hingga tua belajar pola-pola tindakan dalam hubungan pergaulan dengan segala macam individu sekelilingnya yang menduduki berbagai macam peranan sosial (kedudukan dan peranan) yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan masyarakat keluarga, lingkungan banjar, desa, atau masyarakat bangsa. Ia terus belajar untuk menyesuaikan perilakunya dengan segala aturan kebudayaan dan adat-istiadat  yang lazim ada dalam masyarakat. Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh  susunan kebudayaan dan lingkungan social ybs.
Ø      ENKULTURASI (PEMBUDAYAAN)
                Individu mempelajari  dan menyesuaikan  alam pikiran  serta  sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma dan peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses enkulturasi sudah mulai  dalam alam pikiran  warga masyarakat, mula-mula  dari orang- orang di lingkungan keluarga, kemudian dari teman pergaulannya, dan  dari keramaian (masyarakat luas) Seringkali  ia belajar dengan meniru  saja berbagai macam tindakan  setelah perasaan dan nilai budaya  yang memberi  motivasi akan tindakannya meniru itu  telah diinternalisasikan dalam kepribadiannya. Dengan berkali-kali meniru,  maka tindakannya menjadi  suatu pola  yang mantap, dan norma yang mengatur tindakannya  dibudayakan (institutionalized). Ia yakin adat atau nilai budaya  yang diperlajarinya itu benar, baik dan bermanfaat.
DINAMIKA KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
                Dinamika budaya dan masyarakat sangat ditentukan oleh kebutuhan hidup manusia
                ( kebutuhan dasar/biologis dan nonbiologis)
Pekermbangannya tersebut sangat tergantung pada
        Perkembangan fisik dan mental
        Kondisi lingkungan alam
        Kontak dan komunikasi social dan budaya antarsuku bangsa yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda;
Note:
                Kontak dan komuniaksi sosial dan budaya dan interaksi dengan alam dapat menimbulkan inovasi budaya/sosial, akulturasi budaya, asimilasi, yang mengarah ke kemajuan hidup atau  bahkan dapat menimbulkan  konflik (peperangan) yang mengguncang dan merugikan kehidupan manusia dan budayanya.
DINAMIKAN BUDAYA DAN MASYARAKAT PRASEJARAH
PERUBAHAN FISIK DAN MENTAL MANUSIA
          Teori Evolusi Darwin : Teori adaptasi  lingkungan melalui seleksi alam Natural Selection (aktivitas evolusi dari homo erectus menjadi homo sapiens diprakirakan terjadi sekitar  500.000 – 34.000 tahun silam)         
          Perubahan Fisik dan Biologis Manusia
          Pergeseran cara bergerak dari Kuadrupedal (berjalan dg 4 kaki ) menjadi bipedal ( berjalan dengan  dua kaki) ; Munculnya bipedalisme membebaskan  anggota badan bagian depan sebagai penahan beban badan, yang kemudian berkembang  membantunya menjadi alat untuk bekerja;
          Perubahan volume otak :  ( 900 cc – 1350 cc) ( Sumber : Richard Leakey:2003 : Asal Usul Manusia)
  1. Homo Erectus (Paleoanthropos)
                Muncul pada kala Pleistosen ( 3 juta – 10 tahun silam)
          Australopitecus, Pithecanthropos Erectus, Meganthropus Paleojavanicus (Java),  Homo Neandertal (di Eropa), Homo Hobilis (di Afrika), Homo Pekinensis( di China). Evolusi diprakirakan  bergerak (berawal) dari Afrika (dari lembah Olduvai (2 juta tahun silam)
 Ciri-ciri anatomis :
          perawakan gempal
          Batok kepala panjang dan rendah
           dahi sempit
           dinding tengkorak tebal
          volume otak ( 750  - 900 CC)
          rahang agak menjorok
          tulang rongga mata bagian atas agak  menonjol

2.       Homo Modern (Homo Sapiens) 
                Muncul pada kala Holocen
          volume otak ( 1.350 CC – 2000 CC)
          tubuhnya kurang gempal dan kurang berotot,
           wajahnya lebih rata
          batok kepalanya lebih tinggi dan bulat,
          dinding tengkorak lebih tipis
Homo Modern (Homo Sapiens) 
                Muncul pada kala Holocen
          volume otak ( 1.350 CC – 2000 CC)
          tubuhnya kurang gempal dan kurang berotot,
           wajahnya lebih rata
          batok kepalanya lebih tinggi dan bulat,
          dinding tengkorak lebih tipis
Homo Sapiens Modern (Homo Sapiens Sapiens)  :
                yaitu manusia dengan kemahiran teknologis dan inovasi, kecakapan artistic, kesadaran mawas diri dan rasa moral
                Kini di Bumi berkembang tiga kelompok besar jenis  Ras Homo Sapiens :
          Mongoloid (Austonesia)
          Kaukasoid
          Negroid

Homo Sapiens Modern (Homo Sapiens Sapiens)  :
                yaitu manusia dengan kemahiran teknologis dan inovasi, kecakapan artistic, kesadaran mawas diri dan rasa moral
                Kini di Bumi berkembang tiga kelompok besar jenis  Ras Homo Sapiens :
          Mongoloid (Austonesia)
          Kaukasoid
          Negroid

Pembagian Zaman Berdasarkan Peralatan Teknologis  dan Kehidupan Sosial  Ekonomi
1. Tree Age System (C.J. Thomson) : Pembagian Zaman Berdasarkan Model Peralatan Teknologi (Batu, Perunggu, Besi)
 (1) zaman batu:
         paleolithik/batu tua  (zaman batu dipangkas) ( 70.000 BC – 10.000 BC atau dan  berlangsung selama 60.000 tahun );
         Mesolithik (intermedier antara Paleo dg mesolithik), ( 9000 BC- 7000 BC );
         neolithik/ batu muda (zaman batu diupam); ( 6000 BC – 4.500 BC);
         Masa Megalithik( Batu Besar) : pemujaan thd  arwah leluhur sangat menonjol
 (2) Zaman Logam ( 3000 BC – 500 BC)
         Tembaga,  perunggu, dan  zaman besi

2. Model Sosial Ekonomi :
S. Nilsson (Swedia)(1834) berdasarkan studi komperatif etnografis  membuat periodisasi yg menekankan pada ciri mata pencaharian hidup . Ia menyatakan , manusia prasejarah menjalani 4 tingkat kehidupan :
         tingkat liar (berburu, meramu, mengail ikan);( kehidupan berburu sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologis, sosial, dan teritorial)= Paleolithik
         tingkat nomad (menggembala);= Mesolithik
         tingkat agrikultur; =Neolithik
         tingkat peradaban = (Megalitihik dan Logam)

B. PERKEMBANGAN BUDAYA DAN MASY MODERN (ZAMAN SEJARAH)
Ø      Discovery
Ø      Invention
Ø      innovasi
Menurut HG Bernett (ahli Antropologi)  yang sering mendorong (memotivasi) terjadinya penemuan, yaitu  dari warga yang pada awalnya tidak terpandang (kelompok deviants). Faktor lain yang memotivasi :
         kesadaran individu adanya kekurangan-kekurangan dlm kebudayaan mereka;
         Keinginan untuk  mencapai mutu yang lebih tinggi;
         Adanya system yang merangsang sebagai insentif (kehormatan, kedudukan, harta, dsb);
         Adanya krisis dalam masyarakat ;( Koentjaraningrat 1990);
NOTE :
 1. TAHAPAN REVOLUSI BUDAYA MANUSIA
v      REVOLUSI   NEOLITIK (Revolusi I)
v      REVOLUSI INDUSTRI ( ABAD XVIII M ) (Revolusi II)
v      REVOLUSI GELOMBANG III ( Alvin Tofler dg bukunya : The Third Wave) : yaitu munculnya 4 Jenis Teknologi Yang Memegang Peranan Penting Dalam Kehidupan Manusia , yaitu :
v     Teknologi Mikroeletronika;
v     Teknologi energi  alternative;
v     Aeronautika, dan
v     Bioteknologi ;
FRED HOYLE menyatakan :
Tiga keperluan esensial manusia untuk mendukung prestasi  intelektual, yaitu :
         Kecukupan keberadaan makanan;
         Waktu luang dan stabilitas social;
         Komunikasi yang baik dan lancar;



HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM
MANUSIA                              ALAM   
MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan Hidup ( UU Pengelolaan Lingkungan  Hidup No 23 Th 1997) :
            Kesatuan ruang dengan semua benda.keadaan, daya dan mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan serta kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Konsep sentral LH  yaitu ekologi.
Ekologi adl  ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan sesamanya, dan dengan benda-benda abiotik di sekitarnya,
3 Komponen Utama Lingkungan  Hidup :
Ø      A (abiotik),
Ø      B (biotik), dan
Ø      C (culture) (Ekologi Manusia= Ekologi Budaya)

Ekologi Manusia = Ekologi Budaya
(M.T.Zen, 1981, J. Steward,1955):
                        adl cabang dari ekologi yg menelaah pengaruh hubungan timbal balik  antara kegiatan manusia  dg lingk, atau kajian kehidupan budaya manusia dalam hub (hub dialektik atau kausalita)dg lingkungan  alam di sekitarnya ;



MODEL KOMPLEKS EKOLOGI MANUSIA ( DUNCAN,1959)
E (ENVIRONMENT)
     P O E T
P(POPULATION)

T (TECHNOLOGY)
O (ORGANIZATION))
 







Pokok Kajian Ekologi Manusia/Budaya( Parsudi Suparlan, 1980):
1)     masalah-masalah sumberdaya dan lingk, cara manusia menanggapi  masalah lingk;
2)     Masalah efisiensi pemanfaatan sumberdaya yang mencakup energi;
(J. Steward,1955): tekanan inti ekologi manusia yaitu Adaptasi Manusia dengan Lingk. Menurut cultural materialism atau aliran positivisme), kebudayaan khususnya tekno-ekonomi, merupakan salah satu media atau alat adapatsi manusia thd lingk.Perilaku manusia dikendalikan oleh prasyarat kebutuhan protein dan energi atau faktor-faktor alamiah lain. Hal ini dikritik oleh penganut teori relativisme budaya, yaitu materialisme cendrung mereduksi nilai dan makna budaya
Adaptasi Lingkungan :
                        Adaptasi lingkungan dapat dikatakan sbg cara mahluk hidup untuk menanggulangi atau mengatasi masalah lingkungan. Karena terdapat berbagai jenis masalah lingk  dan tanggapan, maka adaptasi dpt dikatakan sbg suatu proses kompromi. Tanggapan yg berbeda thd suatu masalah yg sama bisa melahirkan bentuk budaya yg berbeda (cultural diversity) atau bahkan dpt memunculkan konflik yg dpt mengurangi keberhasilan adaptasi tsb.

Adaptasi Lingkungan (Rappaport, 1971):
                        Suatu proses dari mahluk hidup (kelompok mahluk hidup) untuk mengubah keadaan-keadaan, struktur atau susunan mereka secara responsif, memelihara keseimbangan (homeostatis)  di dalam dan di antara mereka sendiri, pada fluktuasi lingkungan jangka pendek dan perubahan susunan  atau struktur lingkungan mereka dalam jangka panjang.
Adaptasi yg dilakukan manusia sifatnya berbeda dg mahluk hidup lain (fauna/flora), karena dilakukan secara sadar dan aktif dlm memilih sbh keputusan sbg usaha penyesuaian,  sedangkan mahluk lain melakukan secara ”alamiah” atau instinktif. 
Arus energy, materi, dan informasi
 
Asupan sistem sosial lain                                                     Asupan ekosistem lain


Manusia (system social)

Seleksi dan adaptasi
System biofisik alam (ekosistem
 




Arus energy, materi, informasi
                                                                                                                   

 

Keluaran sistem sosial lain                                                              Keluaran ekosistem lain 
(Rambo, 1983)
Buckle (dlm Hannigan) : Man               Alam,  berkata:
“ ada signifikasi khusus dg aspek visual alam”, yaitu :
a)     jika lingk alam  membangkitkan rasa hormat dlm keindahannya atau manakutkan dlm kekuatan merusaknya, maka ia berkembang melebihi imajinasinya;
b)     jika alam kurang hebat, maka suatu kecerdasan yg lebih rasional akan menang  

Bakker,S.J., 1989:
            “ alam sekitar tdk hanya memberikan corak lahir kpd kebudayan, melainkan juga mempengaruhi pola pikiran, menentukan perasaan, perangai dan kesenian. Lebih lanjut dinyatakan, dalam daerah sukar atau banyak tantangan alam, kebudayaan merupakan simbiose antara manusia dan alam. Faktor-faktor kebudayaan  membentangkan interaksi dan interplay antara manusia dan alam yg begitu kompleks. 

         BERBAGAI ALIRAN EKOLOGI
1)     . Natural Determinism ( abad XIX): C. Darwin,               Ratzel,Wiliam Morris, W. Davis,  dsb.)
2)     . Cultural Determinism (abad XX)
3)     . Possibilism (abad XX) (Julian H. Steward, R.A.          Rappaport,dsb)

Ekologi Manusia                  Aliran Ecopopulism (Ekopopulisme)
Ekopopulisme : memusatkan perhatian pada daerah-daerah  dg sejarah pemukiman yg setua usia manusia dg demografi dan ekonomi yg relatif stabil, hanya sedikit campur tangan dari luar.
1)     Ekopopulis Kuat ( Strong Ecopopulism): menenkankan pentingnya pengalaman2 orang lokal dan inovasi-inovasi keliru yg diperkenalkan dari luar. Berkaitan dg lingk tekanan kajian diletakkan pada pentingnya pengetahuan lama yg diwariskan dari generasi ke generasi (etnoscience). Hal ini bisa merupakan pengetahuan rakyat tt tanah, tetumbuhan, satwa, perilaku iklim, hama dan penyakit, atau pengatahuan yg  tersurat dlm syair-syair lagu, peribahasa , dan cerita-cerita. Atau pengtahuan yg dimiliki para pakar lokal spt para peracik obat-obatan, pawang hujan, dan pemipin upacara suci; Menurut aliran ini,  dunia luar sering dipandang sbg ancaman yg tdk boleh dipercaya begitu saja;
2)     Ekopopulis lemah (Weak Ecopopulism):   memandang pength rakyat sama pentingnya dg pength modern yg disebut dg pengetahuan  ilmiah.  Robert Chambers (pengikut ekopopulis), memandang para petani adl para ilmuwan.Dlm aliran ini tidak lagi memandang perbedan pengetahuan ilmiah modern dg pengetahuan rakyat (etnosain)  sbg sst yg sahih  Dlm riset perlu ada pencangkokan pengetahuan shg gagasan inovati,f  termasuk beberapa gagasan ilmiah modern yg telah diubah-sesuaikan untuk membangun kebenaran. Pemikiran ini dibangun  berlandaskan filsafat dari sutau kepercayaan kuat thd kemampuan rakyat untuk melakukan inovasi ( Ton Dietz,1996).
LINGKUNGAN BUDAYA             ( LINGK PERSEPTUAL)
Lingkungan hidup perseptual manusia dpt dibagi menjadi 3 komponen alam ,yaitu:
1)     alam profan atau alam duniawi ( Abiotik, biotik dan kultur);
2)     Alam magis
3)     Alam  ke-Tuhan-an
                        Ditinjau dr segi perilaku, alam duniawi adl alam yg dikuasai oleh manusia dg tarap ilmu dan teknologi tertentu; alam magis adl alam yg belum dikuasai oleh manusia dg tarap ilmu dan teknologi tertentu; dan alam ke-Tuhan-an adl alam yg tdk dapat dikuasai manusia krn keterbatasan kemampuannya ( A. Adi Sukadana, 1983: 81);

STRUKTUR ALAM SEMESTA: dari
Wakil kemuliaan, surgawi, supranatural, dewa, suprahuman, kebajikan

SISTEM KEPERCAYAAN KOSMIS
ALAM  ATAS


Human, kesadaran, logika, nafsu, dsb

ALAM TENGAH                                            
(MANUSIA)

Wakil kegelapan, neraka, subhuman, infrahuman, syetan, busuk, kotor/leteh, dsb

 
ALAM BAWAH






MANUSIA DAN SANITASI LINGKUNGAN
INPUT DAN
PROSES


HASIL AKHIR
HASIL ANTARA
 


                                                                          MENUJU
Keadaaan Lingkungan


DERAJAT KESEHATAN

MORBIDITAS
1.Pelayanan Kesehatan 2.Sumberdaya Kesehatan 3.Manajemen Kesehatan 4‘Kontribusi Sektor2 Terkait

1.Pelayanan Kesehatan
2.Sumberdaya Kesehatan 3.Manajemen Kesehatan 4‘Kontribusi Sektor2 Terkait

 



MORTALITAS

Sikap dan Perilaku Hidup Masyarakat

           
             
Akses & Mutu Pelayan Kesehatan


STATUS GIZI
 















0 comments:

Post a Comment