17 May 2012

BAKTERI | STRUKTUR | KLASIFIKASI | PEWARNAAN BAKTERI


Bakteri dan srukturnya
1. Definisi
Bakteri adalah salah satu golongan organisme prokaryotik (tidak mempunyai selubung inti). Bakteri  sebagai makhluk hidup memiliki informasi genetik berupa DNA, tapi tidak terlokalisasi dalam tempat khusus ( nucleus) dan tidak ada membrane inti. Bentuk  DNA bakteri adalah sirkuler, panjang dan biasa disebut nukleolid. Pada DNA bakteri tidak mempunyai intron dan hanya tersusun atas akson saja.


2. Struktur
klik untuk lihat gambar
a. Inti/nucleus : Badan inti tidak mempunyai dinding inti/membrane inti. Di dalamnya terdapat benang DNA yang panjangnya kira-kira 1 mm.
b. Sitoplasma : Tidak mempunyai mitokondria atau kloroplast; sehingga enzim-enzim untuk transport electron bekerja di membrane sel. 
c.  Membran sitoplasma : Terdiri dari fosfolipid dan protein. Berfungsi sebagai transport bahan makanan, tempat transport elektron, dan bisintesis DNA.  Terdapat mesosom yang berperan dalam pembelahan sel.
d. Dinding sel : Terdiri dari lapisan peptidoglikan, berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik, pembelahan sel, biositesis, determinan dari antigen permukaan bakteri. Pada bakteri gram negatif, salah satu lapisan dinding sel mempunyai aktifitas endotoksin yang tidak spesifik, yaitu lipopolisakarida yang bersifat toksik.
e. Kapsul : Disintesis dari polimer ekstrasel  yang berkondensasi dan membentuk lapisan disekeliling sel, sehingga bakteri lebih tahan terhadap efek fagositosis.
f. Flagel : Berbentuk seperti benang, yang terdiri dari protein berukuran 12-30 nanometer. Flagel adalah alat pergerakan. Protein dari flagel disebut flagelin.
g. Pili/fimbriae : Berperan dalam adhesi bakteri dengan sel tubuh hospes dan konjugasi 2 bakteri.
h. Endospora : Beberapa genus dapat  membentuk endospora. Bakteri-bakteri ini mengadakan diferensiasi membentuk spora bila keadaan lingkungannya menjadi jelek, misalnya bila medium sekitar kekurangan nutrisi. Spora bersifat sangat resisten terhadap panas, kekeringan dan zat kimiawi. Bila kondisi lingkungan telah baik, spora dapat kembali melakukan germinasi dan membproduksi sel vegetatif       

3. Klasifikasi
Untuk memahami beberapa kelompok organisme, diperlukan klasifikasi. Tes biokimia, pewarnaan gram, merupakan criteria yang efektif untuk klasifikasi. Hasil pewarnaan mencerminkan perbedaan dasar dan kompleks pada permukaan sel bakteri (struktur dinding sel) sehingga dapat membagi bakteri menjadi 2 kelompok, yakni Gram-positif dan Gram-negatif.
Prosedur pewarnaan Gram dimulai dengan pemberian pewarnaan basa, crystal violet. Semua bakteri akan terwarnai biru pada fase ini kemudian dicuci dengan air. Larutan iodine kemudian ditambahkan, dicuci kemudian denga air dan dilanjutkan dengan pemberian alkohol. Sel Gram-positif akan tetap mengikat senyawa crystal violet-iodine, tetap berwarna biru. Sel Gram-negatif warnanya hilang oleh alkohol . Langkah terakhir, counterstain (misalnya safranin pewarna merah) ditambahkan, sehingga Gram-negatif yang tidak berwarna akan mengikat warna merah; sedangkan sel Gram-positif terlihat sebagai warna biru.
            1. Bakteri Gram-negatif
·      Bakteri Gram-negatif berbentuk batang (Enterobacteriaceae)
Habitat alaminya berada pada sistem usus manusia dan binatang. Yang meliputi banyak jenis antara lain : Escherichia, Shigella, Salmonella, Enterobacter, Klebsiella, Serratia, Proteus.  
·      Pseudomonas, Acinetobacter dan Bakteri Gram-negatif lain
Pseudomonas aeruginosa bersifat invasif dan toksigenik, mengakibatkan infeksi pada pasien dengan penurunan daya tahan tubuh, dan merupakan pathogen nosokomial yang penting. Chromobacteria dan Chryseobacteria di temukan di tanah dan air, merupakan bakteri patogen bagi manusia.
Bakteri lain, Capnocytophaga, Eikenella corrodens, Kingella dan Moraxella tumbuh normal pada manusia namun dapat menyebabkan vasiasi infeksi yang luas.     
·      Vibrio, Campylobacter, Helicobacter dan Bakteri lain yang berhubungan
Mikroorganisme ini merupakan spesies berbentuk batang Gram-negatif yang tersebar luas di alam. Vibrio ditemukan di daerah perairan dan permukaan air. Aeromonas banyak ditemukan di air segar dan terkadang pada hewan berdarah dingin. Plasiomonas terdapat pada hewan berdarah dingin dan panas. Campylobacter ditemukan di banyak spesies hewan, termasuk hewan peliharaan.
·      Haemophilus, Bordetella dan Brucella
Merupakan kelompok bakteri pleiomorfik kecil, Gram-negatif. Haemophilus influenza tipe b merupakan patogen manusia yang penting. 
·      Yersinia, Francisella dan Pasteurella
Meupakan bakteri berbentuk batang pendek Gram-negatif yang pleiomorfik.
2.  Bakteri Gram-positif
·      Bakteri Gram-positif pembentuk Spora : spesies Bacillus dan Clostridium
Kedua spesies ini membentuk spora sehingga dapat hidup di lingkungan selama bertahun-tahun. Bacillus bersifat aerob, Clasttidia bersifat anaerob obligat 
·      Bakteri Gram-positif tidak membentuk Spora : spesies Corynebacterium, Propionibacterium, Listeria, Erysipelothrix, Actinomycetes.
Beberapa anggota genus Corynebacterium dan kelompok spesies Propionibacterium merupakan flora normal pada kulit dan selaput lender manusia. Corynebacterium diphtheria memproduksi eksotoksin
yang sangat kuat dan menyebabkan difteria pada manusia. Listeria monocytogenes dan Erysipelothrix rhusiophathiae ditemukan pada binatang dan kadang menyebabkan penyakit yang berat pada manusia. Golongan Listeria dan Erysipelothrix tumbuh dengan baik di udara. 
·      Staphylococcus
Berbentuk bulat, biasanya tersususn dalam bentuk bergerobol yang tidak teratur sepertia anggur.
Staphylococcus yang patogen sering menghemolisis darah, mengkoagulasi plasma dan menghasilkan berbagai enzim ekstraselluler dan toksin yang stabil terhadap panas. Staphylococcus cepat menjadi resisten terhadap beberapa antimikroba.  
·      Streptococcus
Berbentu bulat, mempunyai karakteristik dapat membentuk pasangan/ rantai selama pertumbuhannya. Bakteri ini diantaranya merupakan anggota flora normal manusia, sedangkan Streptococcus yang lain berhubungan dengan penyakit pada manusia. 

(Yulika, 2009)
 

dapus :
Yulika H. 2009. Pola Resitensi. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
   

0 comments:

Post a Comment