24 October 2011

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SARI BUAH JERUK NIPIS TERHADAP KETAHANAN NASI



Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mencari kondisi optimum pengawetan dengan menggunakan sari buah jeruk nipis sehingga dapat mengawetkan nasi yang disimpan dalam alat penghangat nasi, mengetahui seberapa lama sari buah jeruk nipis mampu mengawetkan nasi tersebut, dan mengetahui pengaruh penambahan sari buah jeruk nipis terhadap kandungan gizi nasi setelah mengalami masa pengawetan tertentu. Dimana dalam buah jeruk nipis terdapat kandungan asam sitrat yang dapat digunakan sebagai bahan pengawet. Untuk mengetahui kandungan asam sitrat dalam buah jeruk nipis digunakan metode titrasi asam basa.
            Tahap awal dari penelitian ini adalah preparasi sari buah jeruk nipis yaitu dengan cara beberapa buah buah jeruk nipis dicuci bersih dan dipotong menjadi dua bagian kemudian diperas dan disimpan pada suhu 4-50C. Setelah itu dilakukan penentuan massa jenis sari buah jeruk nipis dengan cara sari buah jeruk nipis dimasukkan dalam piknometer 10 ml dengan tutup tanpa termometer yang kering dan sudah diketahui bobotnya. Sari buah jeruk nipis diisikan sampai melebihi tanda tera, kemudian piknometer dibersihkan, dan selanjutnya piknometer tersebut ditimbang. Berat jenis sari buah jeruk nipis dapat diketahui melalui persamaan berikut:
Berat jenis (ρ)=  berat zat (w)
 volume zat (v)
Dimana dari persamaan diatas diperoleh berat jenis sebesar 1,0247 g/ml.
Selanjutnya dilakukan penentuan kadar asam sitrat dalam sari buah jeruk nipis selama masa penyimpanan. Kadar asam sitrat ditentukan dengan metode titrasi asam basa. Sari buah jeruk nipis dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml sebanyak 10 ml, kemudian ditambahkan akuades dan indikator fenolftalein. Fenolftalein merupakan indikator  basa  yang mempunyai pKa 9,4 (perubahan warna antara pH 8,4-10,4). Struktur fenolftalein mengalami penataan ulang pada kisaran pH ini karena proton dipindahkan dari struktur fenol dari fenolftalein sehingga pH-nya meningkat akibatnya akan terjadi perubahan warna (Rohman, 2007). Setelah itu sampel dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M. Titrasi dihentikan pada saat terjadi perubahan warna larutan menjadi merah muda. Untuk mencapai titik akhir titrasi diperlukan  larutan NaOH 0,1 M sebanyak 132 ml. Untuk menentukan kadar asam sitrat digunakan persamaan sebagai berikut :

            V1 x M1           =   V2 x M2
                        M1       =   V2 x M2    =  132 ml x 0,10245 M  =  1,35234 M
                                             V1                         10 ml
            M =  n
        V
n =  M x V

W/ Mr = M xV
W/ V   = M x Mr
            = 1,35234 mol.L-1 x 188 g.mol-1 = 254 g/L
Dari persamaan di atas diperoleh kadar asam sitrat sebesar 254 g/L.


Haq, Geugeut Istifany, dkk. 2010. Efektivitas Penggunaan Sari Buah Jeruk Nipis Terhadap Ketahanan Nasi. Bandung. Jurnal Sains dan Teknologi Kimia ISSN 2087-7412.

Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar






widgets
































1 comments:

Unknown said...

jurnal penelitian yang lebih lengkapnya ada?

Post a Comment