BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Dari suatu tumbuhan dapat diperoleh tumbuhan baru, dengan lain perkataan, tumbuhan dapat memperbanyak diri atau berkembang biak. Yang dapat menjadi tumbuhan baru adalah suatu bagian tubuh tumbuhan yang kemudian memisahkan diri atau oleh manusia dengan sengaja dipisahkan dari tumbuhan yang lama. Bagian tubuh tumbuhan yang kemudian dapat tumbuh menjadi individu baru itu dinamakan alat perkembangbiakan (organum reproduktivum, diaspora, propagulum, disseminulum).
Bagian tubuh tumbuhan yang dapat merupakan alat perkembangbiakan sangat bermacam-macam, oleh sebab itu alat perkembangbiakan dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu :
- Alat perkembangbiakan vegetatif atau a-seksual, yaitu bagian tubuh tumbuhan yang dapat menjadi individu baru, sedang terjadinya bagian tadi tidak diketahui oleh suatu peristiwa perkawinan ( peleburan sel kelamin jantan dan betina )
- Alat pekembangbiakan generative atau seksual, yaitu alat perkembangbiakan yang terjadi didahului oleh peristiwa perkawinan.
Pada tumbuhan biji dapat dijumpai kedua golongan alat perkembangbiakan tersebut dan selanjutnya alat perkembangbiakan vegetatif ini masih dapat dibedakan lagi dalam
- Alat perkembangbiakan vegetatif alami : umbi batang, umbi lapis, rimpang, geragih, anakan.
- Alat perkembangbiakan vegetatif buatan : stek batang, stek akar, stek daun, cangkokan.
Karena alat perkembangbiakan vegetatif pada hakekatnya adalah alat-alat hara, maka tidak akan dibahas pada pembahasan selanjutnya
Adapun alat perkembangan generatif pada tumbuhan biji adalah bijinya. Biji terdapat dalam buah, dan buah berasal dari bunga. Oleh sebab itu, akan dibahas selanjutnya mengenai alat perkembangbiakan generatif ini pada bahasan pada bab selanjutnya.
- Rumusan Masalah
Berikut beberapa bahasan yang akan dibahas dalam makalah ini :
- Bagaimanakah perkembangan bunga, buah, dan biji sebagai alat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan?
- Beberapa contoh deskripsi bunga, buah dan biji dari beberapa jenis tumbuhan.
- Tujuan
Tujuan dari diangkatnya beberapa bahasan dari tulisan ini adalah :
- Untuk mengetahui perkembangan bunga, buah dan biji sebagai alat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan
- Untuk mengetahui beberapa contoh deskripsi bunga, buah dan biji dari beberapa jenis tumbuhan.
- Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari makalah ini adalah :
- Dapat menambah wawasan pembaca mengenai perkembangan alat perkembangbiakan generatif yaitu bunga, buah dan biji pada tumbuhan
- Dapat mengetahui contoh deskripsi mengenai bunga, buah dan biji dari beberapa jenis tumbuhan yang memiliki karakteristik tersendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
- Perkembangan bunga, buah dan biji sebagai alat perkembangbiakan generatif
Sebelum suatu tumbuhan mati, biasanya olehnya telah dihasilkan suatu alat yang nanti akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Alat-alat yang demikian dinamakan alat perkembangbiakan generatif. Alat perkembangbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenis tumbuhannya, tapi bagi tumbuhan berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang dikenal sebagai bunga. Oleh sebab itu suatu tumbuhan berbiji, bila sudah tiba waktu baginya untuk berbunga. Pada bunga inilah nantinya akan terjadi proses persarian (penyerbukan) dan pembuahan yang akan menghasilkan buah, yang didalamnya terkandung biji. Biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Satu per satu akan dibahas mengenai bunga, buah dan biji.
- Bunga (Flos)
Bagian pokok tubuh tumbuhan hanya ada tiga macam yaitu akar, batang dan daun, dan bagian lainnya merupakan penjelmaan ketika bagian pokok tersebut. Bunga merupakan penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Umumnya dari suatu bunga memiliki sifat-sifat yang amat menarik yaitu: bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya, warna, bau, dan ada atau tidaknya madu maupun zat lain. Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora), sedangkan yang lainnya adalah tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora).
Bunga tunggal
Menurut tempat/letak bunga pada tumbuhan, dapat dibedakan menjadi :
- Bunga pada ujung batang (flos terminalis)
- Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris)
Bunga majemuk
Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah bunga diketiaknya. Bunga majemuk dibedakan dalam tiga golongan:
- Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)
Bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan "acropetal" dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas. Dalam golongan ini dibedakan lagi menjadi :
- Ibu tangkainya bercabang-cabang :
- Malai (panicula)
- Malai rata (corymbus ramosus)
- Bunga paying majemuk (umbella composite)
- Bunga tongkol majemuk
- Bulir majemuk
- Ibu tangkainya tidak bercabang-cabang :
- Tandan (racemus)
- Bulir (spica)
- Untai/bunga lada (amentum)
- Tongkol (spadix)
- Bunga paying (umbella)
- Bunga cawan (corymbus)
- Bunga bongkol (capitulum)
- Bunga periuk (hypanthodium)
Terdapat pada kembang merak (Caesalpinia pulcherrima), mangga (Mangifera indica)
- Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa)
Bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Berdasarkan jumlah cabang pada ibu tangkai, bunga majemuk berbatas dibedakan dalam tiga macam :
- Bersifat "monochasial"
- Bersifat "dichasial"
- Bersifat " pleiochasial"
Bunga majemuk berbatas dibedakan menjadi :
- Anak payung menggarpu (dichasium)
- Bunga tangga (cincinnus)
- Bunga sekerup (bostryx)
- Bunga sabit (drepanium)
- Bunga kipas (rhipidium)
Contoh bunga majemuk berbatas yaitu bunga kenari (Canarium communo)
- Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta)
Bunga majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga mejemuk berbatas maupun sifat bunga mejemuk tak berbatas. Conto bunga majemuk campuran yaitu bunga johar, bunga soka (Ixora paludosa Kurz.)
- Lain-lain tipe bunga majemuk
- Gubahan semu (verticillaster) pada suku Labiatae
- Lembing (anthela) pada Juncus
- Tukal (glomerulus) pada rami (Boehmeria nivea)
- Berkas (fasciculus) pada jadam (Rhoeo discolor)
Bagian-bagian bunga :
- Tangkai bunga (pedicellus)
- Dasar bunga (receptaculum)
- Hiasan bunga (perianthium) :
- Kelopak (kalyx)
- Tajuk bunga/ mahkota bunga (corolla)
- Alat-alat kelamin jantan (androecium) : serbuk sari
Androecium terdiri atas sejumlah benang sari (stamen)
- Alat-alat kelamin betina (gynacemium) : putik (pistillum)
Melihat bagian-bagian yang terdapat pada bunga, maka bunga dibedakan dalam :
- Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus)
- Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos incompletus)
Kelamin Bunga
Berdasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, dibedakan menjadi :
- Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus) : bunga yang terdapat benang sari dan putik. Contoh : bunga terung (Solanum melongena)
- Bunga berkelamin tunggal (unisexsual) : bunga yang hanya terdapat benang sari saja atau putik saja. Berdasarkan alat kelamin yang ada padanya dapat dibedakan lagi dalam :
- Bunga jantan : jika hanya terdapat benang sari tanpa putik.
- Bunga betina : jika hanya terdapat putik tanpa benang sari.
Bertalian dengan kelamin bunga yang terdapat pada suatu tumbuhan, tumbuhan dibedakan menjadi :
- Berumah satu (monoecus) : tumbuhan yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina pada satu individu. Contoh : jarak (Ricinus communis).
- Berumah dua (dioecus) : jika bunga jantan dan bunga betina terpisah tempatnya, tidak pada 1 individu. Contoh : salak (Zalacca edulis).
- Poligam (polygamun) : jika pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci bersama-sama. Contoh : papaya (Carica papaya).
Simetri bunga
Bunga sebagai suatu bagian tubuh tunbuhan dapat mempunyai sifat yang dapat dibagi menjadi dua bagian sedemikian rupa sehingga kedua bagian itu dapat saling menutupi (simetri). Bertalian dengan simetri tersebut, simetri bunga dibedakan :
- Asimetris yaitu bunga tasbih (Canna hybrida)
- Setangkup tunggal
- Setangkup menurut dua bidang
- Beraturan : jika banyak dapat dibuat bidang simetri.
Dasar bunga
- Rata : semua bagian bunga duduk sama tinggi di atas dasar bunga
Contoh : bunga manggistan
- Menyerupai kerucut :
- Seperti cawan
- Bentuk mangkuk
Kelopak (Calyx)
Pada bunga, daun-daun kelopak mempunyai sifat yang berbeda-beda :
- Berlekatan (gamosepalus)
Yang berlekatan hanya bagian bawah daun-daun kelopak saja.
- Lepas atau bebas ( polysepalus)
Daun kelopak yang satu dengan yang lainnya benar-benar terpisah.
Walaupun kelopak biasanya berwarna hijau, tidak berarti tidak ada perkecualian sama sekali. Nyatanya ada pula kelopak yang mempunyai warna menarik. Misalnya pada bunga asam (Tamarindus indica). Ada pula selain bersifat tebal, berdaging dan dapat dimakan, contohnya : sejenis rosela (Hibiscus sabdariffa).
Mahkota bunga (Corolla)
Hiasan bunga yang terdapat di sebelah dalam kelopak, umumnya lebih besar dengan warna yang indah, menarik, dengan bentuk dan susunan yang bagus, tidak jarang pula mempunyai bau yang harum. Ada pula yang tidak berbau sama sekali malah ada yang beraroma busuk seperti bangkai. Mahkota bunga berdasarkan simetrinya dapat dibedakan menjadi :
- Beraturan , bila tajuk/mahkota bunga dapat dibagi menjadi 2 bagian yang setangkup denagn beberapa cara.
- Setangkup tunggal atau monosimetris, jika tajuk bunga hanya dapat dibagi menjadi dua bagian yang setangkup dengan satu cara saja.
Benang sari (stamen)
Pada benang sari dapat dibedakan menjadi :
- Tangkai sari (filamentum)
- Kepala sari (anthera)
- Penghubung ruang sari (connectivum)
Mengenai jumlah benang sari, dibedakan menjadi 3 golongan :
- Benang sari banyak
- Jumlah benang sari 2x lipat jumlah daun tajuknya.
- Benang sari sama banyak dengan jumlah daun tajuk atau kurang
Bertalian dengan panjang pendek benag sari yang terdapat pada bunga, dapat dibedakan menjadi :
- Benang sari panjang dua.
- Benang sari panjang empat.
Tangkai sari (filamentum)
Tangkai sari biasanya duduk terpisah diatas dasar bunga, akan tetapi tidak jarang pula terdapat tangkai sari yang berlekatan satu sama lain.
Kapala Sari (anthera)
Bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari merupakan suatu badan yang bentuknya bermacam-macam : bulat, lonjong, bulat telur, bangun kerinjal, dll. Didalamnya terdapat 2 ruang sari, tapi terdapat pula lebih dari 2 ruang. Satu ruang sari biasanya terdiri atas 2 kantong sari. Ruang sari merupakan tempat terbentuknya serbuk sari. Setelah terjadi persarian, maka serbuk sari akan tumbuh dan menuju ke bakal biji hingga akhirnya dapat bersatu dengan sel telur di dalam kandung lembaga. Peleburan inti sperma dengan sel telur dinamakan pembuahan
Putik (pistillum)
Daun-daun penyusun putik disebut daun buah dan daun-daun buah secara keseluruhan disebut gynacium. Bagian putik yang mengandung sel telur disebut bakal biji yang akhirnya akan menjadi biji. Dan bagian putik yang didalamnya terdapat bakal biji, yaitu bakal buah akan berubah menjadi buah.
2. Buah (fructus)
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan diikuti oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji tumbuh menjadi biji. buah pada umunya dapat dibedakan dalam dua golongan yaitu
- Buah semu atau buah tertutup : jika buah terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, yang malah menjadi bagian utama dari buah ini, sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi. Buah semu dapat dibedakan dalam :
- Buah semu tunggal : buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Contoh : buah jambu monyet (Anacardium occidentale)
- Buah semu ganda ; jika pada satu bunga terdapat lebih satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing tumbuh menjadi buah. Contoh : buah arbe (Fragraria vesca)
- Buah semu majemuk : buah majemuk yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja. Contoh : buah nangka (Artocarpus integra).
- Buah sejati (sungguh) atau buah telanjang : yang terjadi dari bakal buah. Buah sungguh (buah sejati) digolongkan dalam e golongan yaitu :
- Buah sejati tunggal : buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Contoh : bauh durian (Durio zibethinus)
- Buah sejati ganda : buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah. Contoh: cempaka.
- Buah sejati majemuk : buah yang berasal dari suatu bunga majemuk yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul. Contoh : pandan.
Buah sejati tunggal
Buah sejati tunggal dibedakan lagi dalam dua golongan :
- Buah sejati tunggal yang kering : buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering. Contoh : padi
- Buah sejati tunggal yang berdaging : buah sejati tunggal yang dinding buahnya menjadi tebal berdaging. Contoh : mangga.
Buah sejati ganda
Menurut sifat masing-masing buah yang terkumpul, buah sejati ganda dapat dibedakan menjadi ;
- Buah kurung ganda
- Buah batu ganda
- Buah bumbung ganda
- Buah buni ganda
Buah sejati majemuk
Buah sejati majemuk dibedakan menjadi :
- Buah buni amjemuk
- Buah batu mejemuk
- Buah kurung majemuk
- Biji (semen)
Pada biji umumnya dapat dibedakan bagian-bagian :
- Kulit biji (spermodermis)
- Tali pusar (funiculus)
- Inti biji atau isi biji (nucleus seminis)
- Kulit biji
Kulit biji terdiri atas dua lapisan :
- Lapisan kulit luar : bersifat tipis, ada yang kaku, ada yang keras.
- Lapisan kulit dalam : tipis seperti selaput dinamakan kulit ari.
b. Tali pusar
Merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, merupakan tangkai biji. jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusar, dan pada biji hanya tampak sebagai pusar biji.
c. Inti biji
Semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, sehingga inti biji juga disebut isi biji. Inti biji terdiri atas :
- Lembaga : calon individu baru
- Putih lembaga : berisi cadangan makananuntuk kecambah.
2.2 Beberapa contoh deskripsi bunga, buah dan biji dari beberapa jenis tumbuhan
1. Jeruk Bali (Citrus maxima Merr.)
Bunga : tunggal, bentuk tabung, di ketiak daun, kelopak bentuk piala, putih kekuningan atau hijau kekuningan, benang sari silindris, putih, putik silindris, hijau muda, mahkota putih kekuningan, putih.
Buah : buni, kulit tebal 1½-2 cm, berdaging putih atau merah kehijauan.
Biji : bulat telur atau elips, panjang 7-10 mm, tebal 5-7 mm, putih kekuningan.
2. Nanas (Ananas comosus Merr.)
Bunga : majemuk, bentuk bulir, di ujung batang, daun pelindung bergigi tajam 2-5 cm, kelopak terbenam didalam poros bulir, membentuk tonjolan bersegi lima, tajuk segitiga, berdaging, panjang ±1 cm, putih, daun mahkota lonjong, panjang 1½-2½ cm, putih atau ungu.
Buah : semu, bulat panjang, berdaging, hijau atau jingga.
Biji : pipih, kecil, coklat.
3. Bunga matahari (Helianthus annus L.)
Bunga :Tunggal, bentuk cawan, tumbuh di ujung batang, kelopak bentuk tabung, berlekuk, kuning muda, mahkota bentuk lanset, , panjang 4-8 cm, benang sari lima, kepala sari berlekatan, hitam, tangkai putik kuning, kepala putik dua, kuning.
Buah :Kecil, bentuk tabung, diameter ±3 mm, putih kotor.
Biji :Ujung lancip, pipih, berbulu, bergaris putih, panjang ±10 mm, lebar ±7 mm, hitam.
4. Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Bunga : majemuk, bentuk bulir, sempit, ujung runcing, panjang 3-5 cm, lebar 1½-2 cm, tangkai panjang ±2 cm, hijau merah, kelopak bentuk tabung, bergigi tiga, mahkota bentuk corong, panjang 2-2½ cm, ungu.
Buah : kotak, bulat panjang, coklat.
Biji : bulat, hitam.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bagian pokok tubuh tumbuhan hanya ada tiga macam yaitu akar, batang dan daun. Bunga, buah dan biji hanya merupakan penjelmaan ketiga bagian pokok tubuh tumbuhan tersebut. Pada bunga terdapat bagian-bagian yang menyusun bentuk dan fungsinya yang setelah terjadi peristiwa-peristiwa yaitu penyerbukan dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang akan tumbuh menjadi buah yang di dalamnya terkandung biji dan biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
3.2 Saran
Diharapkan kepada penulis maupun pembaca yang ingin menulis mengenai bunga, buah dan biji kembali untuk menambah referensi atau sumber aktual agar tulisan ini menjadi lebih sempurna ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Cambridge. 2000. Cambridge, England: Botanic Garden: Pineapple. http://www.cambridge2000.com/gallery/html/P50811506.html [19 Desember 2009]
Damanik , A.Monang. 2009. Kikis Kolesterol, Lindungi Jantung, Natural Healing. http://alexemdi.wordpress.com/2009/05/02/kikis-kolesterol-lindungi-jantung-natural-healing/. [19 Desember 2009]
Earl, Diane. 2009. Sunflower (Helianthus annus).
http://unic77.blogspot.com /2009/07/bunga-matahari-si-penyapu-radioaktif.html. [19 Desember 2009]
Hutapea, Johnny Ria, dkk. 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 2. Jakarta : Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial RI Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Bakti Husada
Jaller. Tanaman Biofarmaka. http://ditsayur.hortikultura.deptan.go.id/algal/Tanaman %20Biofarmaka/slides /Jahe%20gajah.html. [19 Desember 2009]
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
LAMPIRAN GAMBAR
- Jeruk Bali (Citrus maxima Merr.)
- Nanas (Ananas comosus Merr.)
- Bunga matahari (Helianthus annus L.)
- Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
0 comments:
Post a Comment