29 June 2011

JURNAL FARMASI FISIKA KRISTALOGRAFI part II

2. Bahan dan Metode

2.1 Bahan

    Pati gandum BP disuplai dari Energen. Hidroksiprofilmetilselulosa USP (HPMC 2910/15) diperoleh dari ISISA. Lissamine Green PA disuplai oleh Merck.


 

2.2 Produksi Pati Termal yang Diubah

    Dua buah suspensi dari pati gandum, 15 dan 5% (w/v) dipersiapkan dalam air distilasi. Gelatinisasi dibentuk dengan suhu 70oC dalam sebuah penangas air termostatik terkontrol dengan pengadukan konstan. Bagian terdispersi dibekukan kemudian dibeku-keringkan dalam sebuah unit Liolabor 7 Telstar pada 75 Pa. Durasi siklus beku-kering dari 300 ml kedua suspensi adalah 45 jam.


 

2.3 Analisis Ukuran Partikel

    Distribusi ukuran partikel dicapai melalui penyaringan dengan kesetaraan diameter yaitu 0,05 dan 1,00 mm. Dihitung dan dibandingkan dengan perhitungan volume / diameter permukaan.


 

2.4 Penentuan Aliran Serbuk

    Besarnya jumlah dan tekanan volume ditentukan dengan menuangkan bubuk ke dalam silinder graduated, pembacaan dilakukan sebelum dan setelah tekanan 500. Rasio Hausner ditentukan sebagai rasio besarnya jumlah hingga besarnya tekanan. Indeks kompresibilitas dari Carr ditentukan sebagai rasio persentase dimana serbuk dikemas dalam besarnya tekanan.


 


 


 

2.5 Kadar Air

    Jumlah kandungan air dalam 200 mg sampel, disimpan dalam suhu ruangan, diuji dengan metode Karl-Fischer. Semua penentuan dibentuk dalam 3-lipatan. Data diberikan dalam bentuk persentase.


 

2.6 Tablet

    Campuran biner dipersiapkan dengan kandungan 15 dan 5% modifikasi pati–HPMC dalam rasio beragam (4:0, 3:1, 2:2, 1:3 dan 0:4) dan fluiditasnya ditentukan melalui perhitungan rasio Hausner dan indeks Carr. Dalam studi disolusi, Lissamine-Green (4,5 mg) digabungkan dalam formulasi sebagai model obat. Bahan-bahan tersebut dikempa pada mesin tablet eksentrik Bonals dengan menggunakan tekanan datar berdiameter 14 mm dan diperoleh 300 mg tablet.


 

2.7 Tes Tablet

    Variasi bobot dihitung menurut metode USP XXII. Kekerasan tablet dapat diukur dalam enam buah tablet dengan menggunakan alat ukur kekerasan Erweka. Tes kehancuran dibentuk dalam enam buah tablet dengan menggunakan metode FE 1988 dalam air terdestilasi.


 

2.8 Studi Penetrasi

    Evaluasi penetrasi kualitatif dan kuantitatif dari solusio Lissamine Green dalam tablet dilaksanakan untuk menentukan mekanisme pelepasan. Dengan alasan ini, tablet dimasukkan ke dalam tester disintegrasi dengan menggunakan solusio Lissamine Green (34,48 µg/ml) pada suhu 37oC sebagai media disolusi. Tablet ditarik pada 30, 60, dan 120 menit. Tablet-tablet tersebut kemudian diperiksa pada pembesaran 10x. Kemudian, tablet-tablet tersebut dikeringkan dalam sebuah heater dengan suhu 45oC untuk mencapai bobot yang konstan sehingga bobot, diameter dan sejumlah Lissamine Green dalam tiap tablet dapat ditentukan.


 


 

2.9 Studi Disolusi

    Disolusi diteliti menggunakan sebuah penguji disolusi Turu Grau dengan 1000 ml air destilasi pada suhu 37oC dan pengadukan dengan perputaran keranjang pada 100 rpm selama 8 jam. Lissamine Green kembali diuji melalui spektrofotometri visible pada 635 nm.

    Data yang dirilis disesuaikan pada nol- dan bentuk pertama kinetic yang berurutan dan diuji perbedaan statisnya.

0 comments:

Post a Comment