9 June 2012

KIMIA KLINIK RAPID TEST UNTUK KOLESTEROL


Definisi Umum
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 % dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20 % sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel dan membuat hormon- hormon tertentu. Bila kolesterol di dalam tubuh berlebihan, maka kolesterol akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah yang disebut sebagai plak aterosklerosis. Kondisi ini bila semakin bertambah parah dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Kadar kolesterol total yang ideal adalah 140-200 mg/dL atau kurang. Jika kadar kolesterol total mendekati 300 mg/dL, maka resiko terjadinya serangan jantung adalah lebih dari 2 kali. Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut Lipoprotein, yang dapat dianggap sebagai ‘pembawa’ (carier) kolesterol dalam darah (Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan dan Kesehatan, 2009).

   Lipoprotein yang utama adalah :
- Kilomikron
- VLDL (very low density lipoproteins)
- LDL (low density lipoproteins)
- HDL (high density lipoproteins)
Empat kelas lipoprotein yang berbeda menunjukkan hubungan yang berbeda dengan arterosklerosis koroner. Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) adalah jenis kolesterol yang berbahaya sehingga sering disebut juga sebagai kolesterol jahat. Kolesterol LDL  mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah. Tingginya kadar LDL menyebabkan pengendapan kolesterol dalam arteri. Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner sekaligus target utama dalam pengobatan. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B) (Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan dan Kesehatan, 2009).
LDL memiliki kecenderungan melekat di dinding pembuluh darah sehingga dapat menyempitkan pembuluh darah. LDL ini bisa melekat karena mengalami oksidasi atau dirusak oleh radikal bebas. LDL yang telah menyusup ke dalam intima akan mengalami oksidasi tahap pertama sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi. LDL-teroksidasi akan memacu terbentuknya zat yang dpat melekatkan dan menarik monosit (salah satu jenis sel darah putih) menembus lapisan endotel dan masuk ke dalam intima. Disamping itu, LDL-teroksidasi juga menghasilkan zat yang dapat mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag. Sementara itu, LDL-teroksidasi akan  mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL yang teroksidasi sempurna yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa (Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan dan Kesehatan, 2009).
Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) adalah jenis kolesterol yang tidak berbahaya. Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit dari LDL dan sering disebut kolesterol baik karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah arteri kembali ke hati, untuk diproses dan dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi pembuluh darah dari proses aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah). Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). Idealnya, kadar kolesterol LDL tidak boleh lebih dari 130 mg/dL dan kadar kolesterol HDL tidak boleh kurang dari 40 mg/dL. Kadar HDL harus meliputi lebih dari 25 % dari kadar kolesterol total (Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan dan Kesehatan, 2009).
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah trigliserida, yaitu satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, konsumsi alkohol, gula, dan makanan berlemak. Tingginya kadar trigliserida (TG) dapat dikontrol dengan diet rendah karbohidrat.
Untuk mengidentifikasi tingkat kolesterol darah berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit arteri koroner dengan cepat maka dapat digunakan rapid test. Rapid test didasarkan pada teknologi yang sama dengan tes ELISA, namun tes ini tidak mengirimkan sampel ke laboratorium untuk dianalisis, rapid test dapat menghasilkan hasil dalam waktu 20 menit. Rapid test dapat  menggunakan contoh darah atau cairan mulut. Rapid test menyediakan hasil uji kualitatif tanpa memerlukan peralatan khusus atau pelatihan dan dapat dengan mudah dilakukan di rumah. Semua hasil positif dari rapid test harus diikuti dengan tes konfirmasi, yang hasilnya dapat diambil dalam beberapa hari sampai beberapa minggu. Rapid test dibutuhkan sebagai alat diagnosa dini yang seyogyanya memiliki tingkat  sensitivitas dan spesifisitas yang baik agar hasilnya dapat dipercaya dan bermanfaat dalam penggunaannya.

2.2     Prinsip Reaksi
          Prinsip pengukuran kadar kolesterol yaitu

Kolesterol esterase
 
kolesterol ester di dalam plasma direaksikan dengan kolesterol esterase menjadi kolesterol dan asam lemak. Kemudian kolesterol bebas tersebut direaksikan dengan O2, dan dengan bantuan kolesterol oksidase akan menjadi kolesterol-3-on (kolestenon) dan H2O2 (hidrogen peroksida).  Hidrogen peroksida yang terbentuk akan direaksikan dengan fenol dan 4-aminoantipirin dengan bantuan enzim peroksidase  menjadi quinoneimine dan H2O. Quinoneimine yang terbentuk merupakan senyawa kompleks berwarna merah-pink yang nantinya akan diukur dengan menggunakan spektrofotometer. Reaksinya adalah sebagai berikut :

Kolesterol ester + H2O                               Kolesterol + asam lemak



Kolesterol oksidase
 
 
Kolesterol + O2                                           Kolesterol-3-on (Kolestenon) + H2O2



Enzim peroksidase
 
 
2 H2O2 + 4-aminoantipirin + fenol                                     quinoneimine + 4 H2O
                                                                                                   (Siedel et al., 1983).

2.3     Prosedur Kerja
Prosedur kerja untuk mengidentifikasi kolesterol dengan rapid test yaitu bersihkan ujung jari dengan spons beralkohol yang telah disediakan dan biarkan hingga kering. Biarkan alkohol mengering untuk meminimalkan sengatan dari lanset. Jari ditusuk dengan lanset steril. Buang darah dari drop pertama. Teteskan darah secara hati-hati dari drop ke lingkaran kecil pada tes pad yang diidentifikasi pada CHEMCARD®. Tunggu selama 3 menit untuk menimbulkan reaksi pada uji tersebut. Setelah 3 menit seluruh wilayah tab dari kartu tes dihapus dan dibuang. Dibandingkan warna yang terdapat di tengah lingkaran (uji pad) dengan warna sekitarnya dan ditentukan tingkat kolesterol selama 30 detik.
Sedangkan prosedur kerja pengukuran kadar kolesterol dalam darah dengan menggunakan metode enzimatis yaitu pasien yang akan diuji dipuasakan selama 12-16 jam sebelum dilakukan pengujian. Pasien dianjurkan selama 2 minggu sebelumnya tidak mengkonsumsi obat yang mempengaruhi kadar lipida, tidak ada perubahan berat badan dan sekurang-kurangnya 3 bulan sebelumnya tidak sakit berat. Vena dibuat rileks, dan pasien diharapkan duduk selama ½ jam. Selanjutnya pasien diukur tinggi dan berat badannya, serta  luas permukaan badan berdasarkan tabel/nomogram. Selanjutnya dilakukan pengambilan darah vena pasien. Jika dalam pengujian menggunakan plasma maka darah diambil sebanyak 1,5 mL kemudian ditambahkan antikoagulan misalnya EDTA. Darah disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit dan pada suhu ruangan (25°C). Jika sampel yang digunakan berupa serum maka darah diambil sebanyak 1,5 mL dan disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 15  menit. Sebanyak 10 µL sampel plasma, blangko (aquades), dan larutan standar (200 mg/dL atau 5,2 mmol/L) ditambahkan 1 mL reagen kolesterol yang terdiri dari buffer pH 6,7 (50 mmol/L), fenol (5 mmol/L), 4-aminoantipirin (0,3 mmol/L), kolesterol esterase (CHE) (≥ 200U/L), kolesterol oksidase (COD) (≥50 U/L), dan perokside (POD) (≥ 3 kU/L). Larutan percobaan (sampel plasma, blangko, dan standar) dicampur hingga homogeny kemudian diinkubasi selama 10 menit pada waterbath pada suhu 37°C. Kemudian dibaca absorbansinya pada panjang gelombanng 550 nm (Anonim b, 2010).
Skema kerja :
Dengan Rapid Test


 



















Dengan Metode Enzimatis
·           Rounded Rectangle: Pengambilan sampel darah (Sebelumnya pasien dalam keadaan sehat dipuasakan selama 12-16 jam serta 2 minggu sebelumnya tidak mengkonsumsi obat yang mempengaruhi kadar lipid)

Preparasi Sampel



 










·           Penetapan Kadar















Rounded Rectangle: Sampel (10 µL plasma)
Rounded Rectangle: Blanko (10 µL aquadest)
Rounded Rectangle: Standar (10 µL standar)











Rounded Rectangle: Tambah reagen 1 mL, campur



 















2.4     Interpretasi Hasil
Interpretasi hasil untuk rapid test dapat dilakukan dengan membandingan secara langsung warna pad yang telah ditetesi darah dengan roda warna sekitarnya pada kartu tes. Pada saat dilakukannya uji, akan terjadi perubahan warna dari merah darah menjadi hijau/biru yang bernuansa gelap. Penting untuk membuat perbandingan warna pada daerah uji  dalam waktu 60 detik dan akan memudar setelah satu menit. Masing-masing dari enam panel warna mewakili nilai ambang kolesterol. Warna yang paling ringan dibandingkan dengan tingkat 150 mg/dL kolesterol. Setiap panel secara berurutan dari terang ke gelap akan membandingkan kadar kolesterol yaitu, 175, 200, 225, 250, 300+ mg/dL. Jika pada pad muncul warna yang lebih muda dibandingkan dengan blok warna 150 harus ditafsiran bahwa kadar kolesterol memiliki kadar kurang dari 150 mg/dL.  Jika pada pad muncul warna yang lebih gelap warna pada pad yang memiliki kadar +300  maka dapat ditafsirkan bahwa kadar kolesterolnya diatas 300 mg/dL.
Sedangkan analisis kadar kolesterol dalam darah dengan metode enzimatis dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan Lambert Beer, yaitu :
A = ε. b. c
Dimana :
A         : Absorbansi
ε          : Absortivitas molar
b          : Tebal kuvet
c          : Konsentrasi
Setelah didapatkan data absorbansi sampel (As) dan data absorbansi pembanding (Ap), maka konsentrasi sampel (Cs) dapat dihitung dengan perbandingan dari rumus Lambert-Beer

Dari rumus diatas, maka
Cs =
Harga Cs merupakan kadar kolesterol yang terdapat pada darah sampel. Kadar tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai rujukan di bawah ini.
Kolesterol total          
Diharapkan                  : 140-199
Batas atas                    : 200-239
Tinggi                          : >240
Kolesterol LDL          
Diharapkan                  : <130
Batas atas                    : 140-159
Tinggi                          : 160
Kolesterol HDL         
Laki-laki                      : 35-65
Perempuan                  : 35-80
Trigliserida                  :
Diharapkan                  : <150
Batas atas                    : 150-199
Tinggi                          : 200-499
Sangat tinggi               : ≥500
BAB III
KESIMPULAN

Prinsip reaksi analisis kolesterol dalam darah adalah sebagai berikut :



Kolesterol esterase
 
 
Kolesterol ester + H2O                               Kolesterol + asam lemak



Kolesterol oksidase
 
 
Kolesterol + O2                                           Kolesterol-3-on (Kolestenon) + H2O2



Enzim peroksidase
 
 
2 H2O2 + 4-aminoantipirin + fenol                                     quinoneimine + 4 H2O


0 comments:

Post a Comment