22 June 2012

Uji Kadar γ-Globulin : Metode Biuret


1.      Uji Kadar γ-Globulin : Metode Biuret
6.1            Tujuan
Untuk menentukkan kadar gamma globulin dalam darah dengan metode Biuret.

6.2            Metode yang Digunakan
Metode Biuret

6.3            Prinsip Pemeriksaan
Reagen biuret bereaksi dengan gamma globulin (protein) melalui ikatan peptide dan membentuk kompleks berwarna violet. Intensitas warna yang dihasilkan sebanding dengan kadar gamma globulin dalam sampel. Intensitas warna diukur dengan metode kalorimetri menggunakan spektrofotometer.


6.4            Alat dan Bahan
a.      Alat
Tabung reaksi
Pipet volume
Sentrifugator
Kertas saring

b.      Bahan
Pereaksi gamma globulin (Bio Analitika®)
Pereaksi Biuret
Larutan NaCl 0,9%
Standar protein (Bio Analitika®)

6.5            Cara Kerja
Pengendapan Protein
Dimasukkan 2,4 ml pereaksi gamma globulin ke dalam tabung sentrifugasi
Ditambahkan 0,1 ml serum ke dalam tabung secara hati-hati
Dicampurkan dengan memusingkan tabung secara manual selama 1 menit
                 
Dipusingkan dengan sentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm
                 
Sentrifugat dituang dengan hati-hati (sisa sentrifugat yang melekat pada dinding tabung dibersihkan)
                 
Presipitat dipakai untuk pemeriksaan

Pemeriksaan dengan Spektrofotometer
Dibuat larutan sesuai dengan tabel berikut

Tes
Standar
Blanko
Presipitat
+++
-
-
Larutan NaCl 0,9%, ml
1,0
0,9
1,0
Standar protein, ml
-
0,1
-
Biuret, ml
3,0
3,0
3,0
                 
Dicampurkan, ditangguhkan selama 30 menit
                 
Dibaca pada panjang gelombang 540 nm dengan spektrofotometer

6.6            Hasil Pemeriksaan & Interpretasi Hasil
Hasil Pengamatan
Diketahui        :     DtA     = 0,095
                              DtB       = 0,094
                              Dst        = 0,062
                              Kadar standar = 2 g%
                              Kadar normal  = 0,7-1,7 g%
Ditanya           :     kadar gamma globulin serum A = ?
                              kadar gamma globulin serum B = ?
Jawab              :     kadar gamma globulin serum A   =
                                                                                   =
                                                                                   = 3,06 g%
                              kadar gamma globulin serum A   =
                                                                                   =
                                                                                   = 3,03 g%
Interpretasi Hasil
Kadar gamma globulin pada serum A dan serum B berada di atas kadar normal gamma globulin. Tingginya kadar gamma globulin dapat menandai adanya infeksi dalam tubuh (antibodi merupakan salah satu contoh gamma globulin). Tingginya kadar gamma globulin juga mengindikasikan adanya masalah di hati, misalnya chronic liver desease, sirosis hati, atau penyakit autoimun seperti lupus.

6.7            Pembahasan
Pemeriksaan gamma globulin pada serum bertujuan untuk mengetahui kadar gamma globulin pada serum. Praktikum ini menggunakan pereaksi gama globulin yang berperan dalam pengendapan protein ketika serum disentrifugasi. Pengendapan ini akan membuat gamma globulin terpisah dari larutan sehingga dapat ditetapkan kadarnya. Presipitat atau endapan gamma globulin yang diperoleh kemudian ditambahkan NaCl 0,9% untuk melarutkan gamma globulin. Kemudian dilakukan penambahan reagen biuret.
Dalam pereaksi biuret terkandung 3 macam reagen yaitu reagen yang pertama adalah CuSO4 dalam aquadest dimana reagen ini berfungsi sebagai penyedia ion Cu2+ yang nantinya akan membentuk kompleks dengan protein. Reagen yang kedua adalah K-Na-Tartrat yang berfungsi untuk mencegah terjadinya reduksi pada Cu2+ sehingga tidak mengendap. Reagen yang ketiga adalah NaOH dimana fungsinya adalah membuat suasana basa. Suasana basa akan membantu pembentukan Cu(OH)2 yang nantinya akan menjadi Cu2+ dan 2OH-.
 Ion Cu2+ dalam pereaksi biuret akan bereaksi dengan ikatan protein dalam gamma globulin yang kemudian akan menimbulkan warna ungu. Intensitas warna yang dihasilkan sebanding dengan kadar gamma globulin dalam sampel. Intensitas warna kemudian diukur dengan metode spektrofotometri pada panjang gelombang 540 nm. Sebelum dilakukan pengukuran larutan standard dan larutan tes, dilakukan pengukuran larutan blanko. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan pengukuran akibat pembacaan serapan oleh pelarut dan pereaksi.
Reaksi yang terjadi pada penetapan kadar protein (albumin merupakan salah satu jenis protein) dengan metode Biuret adalah :
CuSO4.5H2O + 2NaOH                      Cu(OH)2+Na2SO4+5H2O
Cu(OH)2                      Cu2+  +  2OH-
           




Kadar gamma globulin normal dalam serum adalah 0,7 – 1,7 gr %.  Stelah dilakukan pengukuran absorbansi dan perhitungan, didapatkan bahwa kadar gamma globulin padaa serum A dan B, masing-masing sebesar 3,06 gr % dan 3,03 gr %. Tingginya kadar gamma globulin dapat menandai adanya infeksi dalam tubuh (antibodi merupakan salah satu contoh gamma globulin). Tingginya kadar gamma globulin juga mengindikasikan adanya masalah di hati, misalnya chronic liver desease, sirosis hati, atau penyakit autoimun seperti lupus.

0 comments:

Post a Comment