6.1
Tujuan
Untuk menentukkan kadar gamma
globulin dalam darah dengan metode Biuret.
6.2
Metode yang Digunakan
Metode
Biuret
6.3
Prinsip Pemeriksaan
Reagen biuret
bereaksi dengan gamma globulin (protein) melalui ikatan peptide dan membentuk
kompleks berwarna violet. Intensitas warna yang dihasilkan sebanding dengan
kadar gamma globulin dalam sampel. Intensitas warna diukur dengan metode
kalorimetri menggunakan spektrofotometer.
6.4
Alat dan Bahan
a.
Alat
Tabung
reaksi
Pipet
volume
Sentrifugator
Kertas
saring
b.
Bahan
Pereaksi
gamma globulin (Bio Analitika®)
Pereaksi
Biuret
Larutan
NaCl 0,9%
Standar
protein (Bio Analitika®)
6.5
Cara Kerja
Pengendapan
Protein
Dimasukkan
2,4 ml pereaksi gamma globulin ke dalam tabung sentrifugasi
↓
Ditambahkan
0,1 ml serum ke dalam tabung secara hati-hati
↓
Dicampurkan
dengan memusingkan tabung secara manual selama 1 menit
↓
Dipusingkan
dengan sentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm
↓
Sentrifugat
dituang dengan hati-hati (sisa sentrifugat yang melekat pada dinding tabung
dibersihkan)
↓
Presipitat
dipakai untuk pemeriksaan
Pemeriksaan
dengan Spektrofotometer
Dibuat
larutan sesuai dengan tabel berikut
|
Tes
|
Standar
|
Blanko
|
Presipitat
|
+++
|
-
|
-
|
Larutan
NaCl 0,9%, ml
|
1,0
|
0,9
|
1,0
|
Standar
protein, ml
|
-
|
0,1
|
-
|
Biuret,
ml
|
3,0
|
3,0
|
3,0
|
↓
Dicampurkan,
ditangguhkan selama 30 menit
↓
Dibaca
pada panjang gelombang 540 nm dengan spektrofotometer
6.6
Hasil Pemeriksaan &
Interpretasi Hasil
Hasil
Pengamatan
Diketahui : DtA = 0,095
DtB = 0,094
Dst = 0,062
Kadar
standar = 2 g%
Kadar
normal = 0,7-1,7 g%
Ditanya : kadar gamma globulin serum A = ?
kadar
gamma globulin serum B = ?
Jawab : kadar
gamma globulin serum A =
=
=
3,06 g%
kadar gamma globulin serum A =
=
=
3,03 g%
Interpretasi
Hasil
Kadar gamma globulin pada serum A
dan serum B berada di atas kadar normal gamma globulin. Tingginya kadar gamma
globulin dapat menandai adanya infeksi dalam tubuh (antibodi merupakan salah
satu contoh gamma globulin). Tingginya kadar gamma globulin juga
mengindikasikan adanya masalah di hati, misalnya chronic liver desease,
sirosis hati, atau penyakit autoimun seperti lupus.
6.7
Pembahasan
Pemeriksaan gamma globulin pada serum bertujuan
untuk mengetahui kadar gamma globulin pada serum. Praktikum ini menggunakan
pereaksi gama globulin yang berperan dalam pengendapan protein ketika serum
disentrifugasi. Pengendapan ini akan membuat gamma globulin terpisah dari
larutan sehingga dapat ditetapkan kadarnya. Presipitat atau endapan gamma
globulin yang diperoleh kemudian ditambahkan NaCl 0,9% untuk melarutkan gamma
globulin. Kemudian dilakukan penambahan reagen biuret.
Dalam pereaksi
biuret terkandung 3 macam reagen yaitu reagen yang pertama adalah CuSO4
dalam aquadest dimana reagen ini berfungsi sebagai penyedia ion Cu2+
yang nantinya akan membentuk kompleks dengan protein. Reagen yang kedua adalah
K-Na-Tartrat yang berfungsi untuk mencegah terjadinya reduksi pada Cu2+
sehingga tidak mengendap. Reagen yang ketiga adalah NaOH dimana fungsinya
adalah membuat suasana basa. Suasana basa akan membantu pembentukan Cu(OH)2
yang nantinya akan menjadi Cu2+ dan 2OH-.
Ion Cu2+
dalam pereaksi biuret akan bereaksi dengan ikatan protein dalam gamma globulin
yang kemudian akan menimbulkan warna ungu. Intensitas warna yang dihasilkan
sebanding dengan kadar gamma globulin dalam sampel. Intensitas warna kemudian
diukur dengan metode spektrofotometri pada panjang gelombang 540 nm. Sebelum
dilakukan pengukuran larutan standard dan larutan tes, dilakukan pengukuran
larutan blanko. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan pengukuran akibat
pembacaan serapan oleh pelarut dan pereaksi.
Reaksi yang
terjadi pada penetapan kadar protein (albumin merupakan salah satu jenis
protein) dengan metode Biuret adalah :
CuSO4.5H2O
+ 2NaOH Cu(OH)2+Na2SO4+5H2O
Cu(OH)2 Cu2+ + 2OH-
Kadar
gamma globulin normal dalam serum adalah 0,7 – 1,7 gr %. Stelah dilakukan pengukuran absorbansi dan
perhitungan, didapatkan bahwa kadar gamma globulin padaa serum A dan B,
masing-masing sebesar 3,06 gr % dan 3,03 gr %. Tingginya kadar gamma globulin
dapat menandai adanya infeksi dalam tubuh (antibodi merupakan salah satu contoh
gamma globulin). Tingginya kadar gamma globulin juga mengindikasikan adanya
masalah di hati, misalnya chronic liver desease, sirosis hati, atau
penyakit autoimun seperti lupus.
0 comments:
Post a Comment