22 June 2012

Uji Kuantitatif Protein Urine : Tes Esbach


 Uji Kuantitatif Protein Urine : Tes Esbach
3.1              Tujuan
Untuk mengetahui angka protein loss dalam urin dengan metode Esbach.

3.2              Metode yang Digunakan
Tes Esbach

3.3              Prinsip Pemeriksaan
Asam pikrat dapat mengendapkan protein dan endapan ini dapat diukur secara kuantitatif.


3.4              Alat dan Bahan
a.      Alat
Tabung Esbach


b.      Bahan
Sampel Urine 24 jam
Reagen Esbach :
Asam pikrat 10
Asam sitrat  20
Aquadest ad  1 L

3.5              Cara Kerja
Sampel urine 24 jam dikumpulkan dan diukur volumenya
Tabung Esbach diisi dengan urine sampai tanda U
Ditambahkan dengan reagen Esbach sampai tanda R, ditambahkan BaSO4 lalu ditutup
                 
Dikocok ad homogen
                 
Didiamkan selama 30 menit, dibaca tinggi endapan yang terjadi.

3.6              Hasil Pemeriksaan & Interpretasi Hasil
Volume urine     = 1,5 L/24jam
Tinggi endapan  = 0,4 g/L
Protein Loss       = 0,4 g/L ´ 1,5 L/24jam
                           = 0,6 g/24jam

Interpretasi Hasil
Kadar protein di dalam serum yaitu 0,6 g/24jam. Nilai ini berada diatas nilai normal yaitu 0,15 g/24jam. Hal ini disebabkan oleh protein yang tidak berhasil difiltrasi oleh glomerolus ginjal.

3.7              Pembahasan
Pada praktikum ini, dilakukan pengukuran kadar protein dalam urin menggunakan metode uji Esbach. Uji Esbach merupakan pemeriksaan untuk menilai kadar protein dalam urin (proteinuria) dimana hasil positif ditunjukkan dengan adanya kekeruhan dan tingkat kekeruhan sesuai dengan kuantitatif protein (Kurniati, 2010). Sampel urin 24 jam yang telah terkumpul diukur volumenya. Tabung Esbach kemudian ditambahkan urin sampai tanda U dan reagen Esbach hingga tanda R, ditambahkan BaSO4 lalu ditutup. Tabung Esbach dibolak-balik beberapa kali agar urin dan reagen tercampur baik dan didiamkan selama 30 menit dan terakhir diukur ketinggian endapan yang terbentuk. Pada uji Esbach hasil positif  palsu dapat terjadi bila urin sampel sifatnya terlalu basa atau terlalu encer. Dari pengujian tersebut endapan yang diperoleh sebanyak 0,4 g/L. Dari data tersebut dilakukan perhitungan persentase protein dan Protein Loss. Pada perhitungan Protein Loss diperoleh hasil 0,6 g/24 jam, nilai ini berada diatas nilai normal yaitu 0,15 g/24 jam. Hal ini disebabkan oleh protein yang tidak berhasil difiltrasi oleh glomerolus ginjal.

2 comments:

Unknown said...

Terima kasih infonya amat bermanfaat.Kalo tahu referensi normalnya dari literatur mana ya ?

Nurmalaya Maya said...

Alhamdulilah ketemua juga artikel ini,

Post a Comment